Untuk stok daging beku yang sebelumnya masih tersedia di Bulog saat ini sudah habis. Jadi untuk menghadapi lebaran tidak akan ada daging beku di Bulog
Bengkulu (ANTARA) - Perum Bulog Bengkulu mengaku kehabisan stok daging kerbau beku karena salah satu negara pemasok daging kerbau di Indonesia seperti India melakukan lockdown atau karantina akibat pandemi Virus Corona baru atau COVID-19.

Kepala Bulog Bengkulu Defrizal di Kota Bengkulu, Sabtu, mengatakan kekosongan stok daging beku ini tidak hanya terjadi di Bengkulu saja, tetapi terjadi secara nasional.

"Untuk stok daging beku yang sebelumnya masih tersedia di Bulog saat ini sudah habis. Jadi untuk menghadapi lebaran tidak akan ada daging beku di Bulog," ucap Defrizal.

Baca juga: Izin impor terlambat, Bulog akui sulit datangkan daging dari India

Defrizal memastikan pihaknya tidak melakukan operasi pasar untuk menstabilkan hari daging yang diperkirakan bakal naik menjelang Idul Fitri 1441 hijriah seperti yang biasa dilakukan Bulog setiap tahun.

"Karena memang stok daging bekunya tidak ada, jadi dipastikan tidak ada operasi pasar untuk daging. Saat ini Indonesia tidak menerima impor daging beku lagi, lantaran kebijakan lockdown dari India," jelasnya.

Baca juga: Anggota DPR ingin pemerintah pastikan kebutuhan daging dalam negeri

Sementara itu dari pantauan di pasar tradisional Kota Bengkulu, harga daging sapi saat ini masih di kisaran Rp120 ribu hingga Rp125 ribu per kilogram.

Salah satu penjual daging di Pasar Panorama, Kota Bengkulu, Adrian Yusuf mengatakan sejak awal Ramadhan penjualan daging memang meningkat dari sebelumnya.

Ia juga memperkirakan penjualan daging ini akan terus meningkat hingga menjelang Idul Fitri.

"Sekarang masih belum terlalu sulit mencari daging, tetapi kalau semakin banyak warga yang membeli daging bisa jadi harganya naik juga nanti," ujar Adrian.

Baca juga: Dampak COVID-19, Bulog Sumut pastikan tidak bisa sediakan daging beku

 

Pewarta: Carminanda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020