Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah bersama Yayasan Buddha Tzu Chi membahas upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi melalui virtual.

Wali Kota Palu Hidayat dalam pertemuan itu, di Palu, Rabu mengatakan hunian tetap (huntap) yang disediakan untuk penyintas di daerah tersebut harus dilengkapi sarana dan prasarana pendukung, sehingga saat mereka menempati hunian tersebut tidak ada lagi kendala dihadapi.

"Khususnya lokasi huntap I di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore yang di bangun Yayasan Buddha Tzu Chi betul-betul harus lengkap, yang paling krusial adalah sarana air bersih harus terpenuhi," ujar Hidayat.

Jika penyintas dipaksakan menempati hunian itu sebelum Idul Fitri, maka pihak yang terlibat dalam pembangunan huntap di lokasi relokasi Tondo agar secepatnya merampungkan fasilitas pendukung.

Baca juga: Dua kali penyintas gempa Sulteng jalani puasa ramadhan di huntara

Menurut wali kota, masyarakat sudah ingin masuk ke huntap, akan tetapi masih ada kendala-kendala yang dihadapi dalam proses tersebut, khususnya menyangkut fasilitas yang menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Saya tidak akan setuju memasukkan penyintas ke huntap kalau fasilitas di dalamnya belum terpenuhi," kata Hidayat menambahkan.

Dia menilai, pihak-pihak terkait saat ini sudah harus memastikan kesiapan infrastruktur di lokasi relokasi tersebut, baik infrastruktur jalan, jaringan listrik, drainase termasuk sarana air bersih agar mereka yang menempati huntap bisa hidup nyaman dan tentram tanpa harus memikirkan masalah-masalah lain.

Di tengah pendemi COVID-19, dia berharap ada solusi sehingga upaya penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana tidak terganggu, sebab korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi sudah tahun ke dua melaksanakan ibadah puasa di hunian sementara (huntara).

Baca juga: 75 huntap AHA Center diserahkan ke Pemkot Palu untuk korban bencana

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BP2W) Sulteng Kementerian PUPR Ferdinand Kanalo mengatakan, pihaknya tetap berkomitmen akan memaksimalkan pemenuhan fasilitas air bersih sepekan ke depan.

"Pada prinsipnya kita upayakan pemenuhan itu, terhitung tujuh hari mulai hari ini kita coba maksimalkan," ujarnya.

Dengan komitmen pihak BP2W Sulteng, maka selanjutnya upaya pemenuhan fasilitas huntap I kelurahan Tondo akan kembali dievaluasi pekan depan oleh pemerintah setempat bersama pihak Yayasan Buddha Tzu Chi.

Dalam pertemuan virtual itu, turut dihadiri Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Palu Singgi B Prasetyo Kepala Dinas PU kota Palu Iskandar Arsyad serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis lainnya.

Baca juga: Pemkot Palu upayakan 1.000 huntap Tondo bisa ditempati April 2020
Baca juga: DPRD protes perjanjian tempati huntap Budha Tzu Chi hanya 10 tahun

Pewarta: Muhammad Arshandi/Moh Ridwan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020