melibatkan RT dan RW untuk mendata warga-warga yang berhak menerima bantuan program KSBB tersebut.
Jakarta (ANTARA) - Program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) di Kota Administrasi Jakarta Selatan menyalurkan bantuan sosial berupa 1.995 paket sembako kepada masyarakat ekonomi rentan terdampak COVID-19 di 15 kelurahan, Senin.

Pendistribusian bantuan program KSBB ini dilakukan oleh PMI Kota Administrasi Jakarta Selatan, sedangkan bantuan 1.995 paket sembako bersumber dari donasi operator air bersih PT Palyja.

KSBB merupakan program yang digagas Pemprov DKI Jakarta di bulan Ramadhan untuk membantu mengatasi dampak sosial pandemi COVID-19 secara bersama-sama, kata Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali usai melepas secara resmi pendistribusian bansos tersebut

"Program KSBB ini ada yang memiliki perjanjian kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dan beberapa perusahaan tertentu," jelas Marullah.

Marullah mengatakan PMI sebagai sebagai salah satu lembaga kemanusiaan yang ditunjuk untuk pengumpul dan penyaluran bantuan program KSBB di DKI Jakarta.

Selain PMI, juga ada Baznas DKI Jakarta, Yayasan Rumah Zakat, Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Human Initiative yang ditunjuk sebagai agrigator KSBB di Jakarta.

Menurut Marullah, bantuan dari program KSBB bagi masyarakat Jakarta Selatan sangat bermakna. Dampak wabah COVID-19 dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat masyarakat kesulitan secara ekonomi.

Ia mengatakan ada masyarakat yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang tidak bisa lagi berdagang, begitu juga yang bekerja di kantoran tidak lagi bisa ke kantor, harus berada di rumah guna mencegah penularan.

"Yang dirasakan masyarakat kesulitan mendapatkan bahan pokok. Hari ini perhatian yang dikolaborasikan oleh PMI, mudahan-mudahan yang telah menyumbangkan itu diberikan keberkahan oleh Allah," kata Marullah.

Bantuan program KSBB tersebut didistribusikan ke 15 kelurahan oleh PMI Jakarta Selatan, masing-masing kelurahan sebanyak 133 paket sembako.

PMI

Pelaksana tugas (Plt) Ketua PMI Provinsi DKI Jakarta Muhammad Muas mengatakan penyaluran bansos tersebut bagian dari operasi kemanusiaan yang dijalankan oleh PMI dalam rangka membantu pemerintah mengatasi pandemi COVID-19.

"Operasi kemanusiaan ini tidak akan berubah, tetap berjalan walau sampai pandemi dinyatakan berakhir oleh pemerintah," kata Muas.

Adapun 15 kelurahan yang menjadi target penyaluran basos KSBB yakni Kelurahan Cilandak Barat, Cipete Selatan, Gandaria Selatan, Lebak Bulus, Cipete Utara, Gandaria Utara, Gunung, Kramat Pela, Petogogan, Rawa Barat, Cipulir, Grogol Selatan, Grogol Utara, Kebayoran Lama Selatan, dan Pulo.

Ketua PMI Kota Jakarta Selatan Dadang Dasuki menambahkan, pihaknya melibatkan RT dan RW untuk mendata warga-warga yang berhak menerima bantuan program KSBB tersebut.

Baca juga: Anies: Pemprov DKI ingin bantuan tak hanya bersumber dari negara

Baca juga: Komunitas TurunTangan dan Abang None salurkan sembako di Jaktim

Baca juga: Kasus perkelahian Bansos COVID-19 di Jakarta Utara berakhir damai


Warga tersebut diprioritaskan yang belum pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat.

"Kami tidak ingin tumpang tindih data peneriman bansos, karena di Jakarta Selatan cukup baik datanya. Apalagi merujuk dari RT dan RW," kata Dadang.

Sejak tanggl 29 April 2020 Pemprov DKI Jakarta meluncurkan program KSBB dalam menangani pandemi COVID-19.

Program ini merupakan panggilan terbuka untuk bersatu melawan COVID-19 di DKI Jakarta selama bulan Ramadhan, dengan mempertemukan masyarakat yang ingin memberi an masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Melalui program tersebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak masyarakat dan swasta bergotong royong mengatasi COVID-19, karena bantuan sosial tidak hanya bersumber dari negara, namun dari pihak lainnya yang turun membantu melalui platform KSBB.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020