Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura I menerima sembian penerbangan tambahan untuk mengangkut logistik dan kargo pascapemberlakuan larangan mudik.

Bandara-bandara yang menerima permintaan penerbangan tambahan logistik dan kargo, di antaranya, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sentani Jayapura, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara El Tari Kupang, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, dan Bandara Sam Ratulangi Manado.

Untuk itu, Ap I melakukan koordinasi ketat dengan maskapai dan perusahaan kargo agar arus pengiriman logistik dapat berjalan lancar pada masa aturan larangan mudik dan masa pandemi Covid-19 ini.

Baca juga: AP II dan maskapai bidik bisnis kargo di tengah pandemi COVID-19

"Angkasa Pura I mendukung penuh maskapai yang mengalihfungsikan pesawat yang biasa mengangkut penumpang menjadi pesawat pengangkut logistik atau kargo melalui pengaturan prioritas bersama perusahaan kargo lainnya berdasarkan waktu kedatangan barang di terminal kargo bandara. Alih fungsi ini akan memperlancar arus kargo yang sempat tertunda pengirimannya karena banyaknya pembatalan penerbangan lanjutan akibat tingkat keterisisan penumpang yang tidak mencukupi kuota untuk terbang," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Sejalan dengan itu, lanjut Faik Fahmi, Angkasa Pura I juga melakukan koordinasi yang intesif dengan pihak maskapai agar konektivitas angkutan logistik udara di wilayah tengah dan timur Indonesia tetap terjaga di tengah masa pandemi ini, khususnya pada masa larangan mudik ini.

Adapun total penerbangan kargo di sembilan bandara Angkasa Pura I pada 25-28 April 2020 yaitu 409 penerbangan (204 kedatangan dan 205 keberangkatan) dengan total kargo sebanyak 2,3 juta kilogram.

Tiga bandara utama dengan trafik kargo tertinggi pada periode ini, yaitu Bandara Sentani Jayapura dengan 243 penerbangan (121 kedatangan dan 122 keberangkatan) dan trafik kargo sebesar 1,1 juta kilogram.

Baca juga: AP I hentikan penerbangan komersial melalui bandara Yogyakarta

Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 62 penerbangan (33 kedatangan dan 29 keberangkatan) dan trafik kargo sebesar 432.380 kilogram.

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 17 penerbangan (delapan kedatangan dan sembilan keberangkatan) dan trafik kargo sebesar 204.284 kilogram.

“Tren permintaan penerbangan tambahan untuk mengangkut logistik ini lebih awal terjadi di Bandara Sentani Jayapura, sejak penerapan kebijakan Gubernur Papua untuk menutup akses masuk orang atau penumpang baik melalui laut maupun udara pada 26 Maret lalu, sehingga penerbangan dari dan ke Bandara Sentani Jayapura hanya melayani penerbangan kargo saja,” katanya.

Tren penerbangan tambahan kargo tersebut kemudian dilanjutkan di Bandara SAMS Sepinggan yang dilakukan sejak 10 April 2020 dan terus berlanjut hampir setiap hari dengan dua penerbangan per harinya (datang dan berangkat) hingga 28 April kemarin.

Adapun maskapai yang mengajukan extra flights tersebut di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yaitu Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, dan Sriwijaya Air dengan tujuan Jakarta-Cengkareng, Makassar, dan Palu.

Sementara di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, sejak 25 April 62 penerbangan (33 kedatangan dan 29 keberangkatan) dan trafik kargo sebesar 432.380 kilogram.

Penerbangan kargo dilakukan oleh maskapai Garuda Indonesia, Wings Air, Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, My Indo Airlines, Trigana Air, Cardig Air dengan tujuan Timika, Jakarta-Cengkareng, Ambon, Babo (Papua Barat), Jakarta-Halimperdanakusuma, Balikpapan, Surabaya, Sorong, Sentani, Soroako (Sulawesi Selatan), Kendari.

Sebagai informasi, trafik kargo 14 bandara Angkasa Pura I pada 2019 mencapai 427,13 juta kilogram.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020