Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pendidikan Aceh meminta pihak sekolah memprioritaskan muatan lokal sebagai materi utama dalam ruang lingkup pendidikan keagamaan selama belajar di rumah dalam bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah.

“Dinas Pendidikan Aceh hanya memberikan panduan saja, agar pihak sekolah memprioritas muatan lokal sebagai materi utama dalam ruang lingkup pendidikan keagamaan, seperti aqidah akhlak, Qur‘an Hadist, fiqih, sejarah kebudayaan Islam dan/atau Bahasa Arab,” kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh Rachmat Fitri HD di Banda Aceh, Sabtu.

Ia menjelaskan dengan materi muatan lokal yang diberikan tersebut akan menjadi pendorong yang kuat dalam pembentukan sikap, peningkatan keterampilan dan pengembangan pengetahuan para siswa/siswi SMA, SLB dan SMK di Aceh.

"Kegiatan ini akan memberi peluang dan kesempatan yang lebih luas kepada para orang tua untuk meningkatkan perannya dalam penanaman nilai-nilai keagamaan melalui pemahaman dan pembiasaan di lingkungan keluarga," kata Rachmat Fitri.

Menurut dia, selama ini kebanyakan para orang tua kurang memiliki kesempatan yang cukup untuk menanamkan nilai-nilai kepribadian berbasis pendidikan keagamaan di rumah, karena memang sebagian besar waktu siswa dihabiskan di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Ia mengatakan proses belajar di rumah yang sedang berlangsung dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 merupakan waktu yang tersedia dalam jumlah yang relatif cukup yang dimanfaatkan oleh orang tua untuk meningkatkan kemampuan anaknya dalam berbagai aspek.

Kadisdik Aceh juga menyampaikan bahwa pihaknya menyadari untuk melaksanakan kegiatan belajar dari rumah tidak semudah yang dibayangkan, banyak hambatan dan tantangan.

“Kegiatan belajar di rumah juga menjadi sebuah ukuran kompetensi manajemen kepala sekolah, sejauh mana kemampuan kepemimpinannya dalam mengoptimalkan kerja kolaboratif antara komponen wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru mata pelajaran, siswa dan orang tua siswa serta pihak-pihak terkait lainnya untuk bersinergi dalam pencapaian tujuan belajar siswa,” katanya.

Ia mengatakan dalam kondisi seperti saat ini sudah seharusnya semua pihak belajar untuk menyesuaikan pola pandang, sikap dan tindak untuk beradaptasi dengan perubahan yang sedang terjadi dalam proses layanan pendidikan kepada siswa di sekolah.

“Perlu ikhtiar yang sungguh-sungguh dan konsisten dalam segenap upaya. Kita meyakini, Allah sedang mengajarkan kita semua sebagai hamba-hamba-Nya dengan cara yang seperti kita alami saat ini. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya," katanya.

Ia juga mengajak semua pihak untuk terus memberi peran yang lebih besar sesuai dengan fungsinya masing-masing dalam mempersiapkan generasi Aceh yang lebih baik di masa mendatang.

Kabid Pembinaan SMA dan PKLK Dinas Pendidikan Aceh Zulkifli mengatakan secara teknis Disdik Aceh telah menyampaikan arahan dan panduan kepada kepala sekolah dan pengawas sekolah melalui kepala cabang dinas wilayah dengan surat Kadisdik Aceh nomor 423.7/B/3912/2020 tanggal 23 April 2020.

Zulkifli menjelaskan bahwa kegiatan belajar di bulan Ramadhan 1441H akan menerapkan konsep Merdeka Belajar dengan memberikan kewenangan otonomi kepada pihak sekolah untuk mendesain kegiatan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah masing-masing.

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020