Jakarta (ANTARA) - Penelitian Google menunjukkan penipuan online menjadi tren selama COVID-19, dan menemukan 18 juta malware dan upaya phising terkait COVID-19, serta lebih dari 240 juta pesan ​spam terkait COVID, di seluruh dunia setiap harinya.

Agar terhindar dari penipuan online, dalam temu media secara virtual di Jakarta, Kamis, Senior Director for Account Security, Identity, and Abuse, Google, ​Mark Risher, berbagi tips tetap aman saat online.

Baca juga: Facebook amankan jutaan kata kunci pengguna di plaintext

Baca juga: Microsoft akan hilangkan password ratusan juta pengguna Windows 10


1. Ketahui cara mendeteksi dan menghindari scam COVID-19

Kebanyakan scam COVID-19 muncul dalam bentuk email ​phishing​, maka dari itu jangan terburu-buru dan periksa lagi setiap email COVID-19 yang Anda terima sebelum mengklik link apa pun atau melakukan tindakan lain.

Waspadai jika email meminta informasi pribadi seperti alamat rumah atau informasi bank Anda. Link yang palsu biasanya meniru alamat situs yang sering diakses banyak orang, tetapi ada tambahan kata-kata atau huruf di dalamnya.

Untuk memastikan keasliannya, periksa apakah URL nya valid dengan arahkan kursor mouse di atas link tersebut (untuk perangkat komputer/desktop) atau dengan menekan lama link tersebut (untuk perangkat seluler).

2. Gunakan akun email perusahaan untuk segala hal terkait pekerjaan

Akun perusahaan menawarkan fitur-fitur keamanan tambahan agar informasi perusahaan tetap aman. Jika Anda khawatir dengan metode pengamanan online di perusahaan Anda, hubungi staf IT di perusahaan Anda untuk memastikan fitur-fitur keamanan yang tepat telah diaktifkan, misalnya seperti Autentikasi 2 Langkah.

Baca juga: Mengapa tidak boleh memberikan OTP ke orang lain?

Baca juga: Tips memilih kata sandi yang aman

Baca juga: Gara-gara bug, password Instagram sempat bocor

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020