Jakarta (ANTARA) - Seorang karyawan Starbucks di Guangzhou positif terinfeksi COVID-19 sehingga 2.300 orang di China terpaksa menjalani tes.

Laman penyiaran resmi China di akun WeChat yang dipantau ANTARA, Selasa, melaporkan bahwa seorang karyawan kedai minum berjaringan global di Good World Plaza, Guangzhou, itu ditemukan terinfeksi COVID-19 dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Para pengunjung dan semua pekerja di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Ibu Kota Provinsi Guangdong dalam 14 hari terakhir diperiksa oleh otoritas kesehatan setempat dan harus menjalani tes asam nukleat di tempat-tempat yang telah ditentukan paling lambat Minggu (19/4) sebelum pukul 18.00 waktu setempat.

Sebuah bar yang berjarak sekitar 500 meter dari Starbucks sebelumnya juga telah ditemukan beberapa kasus positif dan tanpa gejala, demikian CCTV, stasiun televisi resmi pemerintah China.

Baca juga: AS : China mungkin tahan data corona untuk keuntungan komersial
Baca juga: Petugas medis di China diprioritaskan dapat vaksin COVID-19


Insiden itu bakal menjadi persoalan tersendiri bagi kedai kopi ternama di dunia yang bermarkas di Seattle, Amerika Serikat, itu karena di China terdapat 4.200 unit gerai. China merupakan pasar terbesar kedua Starbucks setelah AS, demikian Global Times.

Sejak rival utamanya dari China Luckin Coffee terjerat skandal pemalsuan laporan keuangan belum lama ini, Starbucks diprediksi akan bangkit lagi meskipun penjualannya di wilayah daratan tersebut sempat mengalami penurunan sekitar 50 persen akibat wabah COVID-19.

Pihak Starbucks menyatakan bahwa semua gerai di Guangzhou mengaktifkan lagi berbagai upaya anti-COVID-19 melalui pengukuran suhu tubuh dan penggunaan masker bagi semua karyawan dan pelanggan serta penggunaan disinfektan di dalam area produksi, etalase, dan kendaraan pengantar pesanan. Setiap produk juga disegel.

Pada bulan Februari, karyawan restoran siap saji KFC di Xi'an, Provinsi Shaanxi, juga dinyatakan positif COVID-19. 

Baca juga: China daratan laporkan 11 kasus baru corona, 4 kasus impor
Baca juga: WHO: Corona sangat mungkin dari hewan, tak ada tanda manipulasi lab

Penerjemah: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020