Jakarta (ANTARA) - Arsenal mengumumkan pemotongan gaji sebesar 12,5 persen untuk para pemain, manajer dan jajaran pelatih tim utama mereka guna membantu kondisi finansial klub di tengah krisis yang ditimbulkan pandemi virus corona.

Pengurangan gaji itu mulai diberlakukan untuk bulan April, tetapi Arsenal menjanjikan akan membayarkan nilai yang terpotong di masa mendatang.

"Jika kami bisa memenuhi target spesifik di sisa musim, terutama kesuksesan di atas lapangan, klub setuju untuk membayarkan nilai yang terpotong," demikian tulis pernyataan di laman resmi Arsenal, Selasa WIB.

Baca juga: Pemain Arsenal akan jadi yang pertama setuju potong gaji di Inggris

Kesepakatan itu berdasar asumsi bahwa sisa kompetisi musim 2019/20 bisa dirampungkan dan klub menerima penuh bagian mereka dari uang hak siar.

"Dana potongan akan membantu menutupi sejumlah risiko finansial yang ditimbulkan penundaan musim ini serta terganggunya penerimaan komersial," tulis pernyataan tersebut.

Arsenal saat ini berada di urutan kesembilan klasemen Liga Premier Inggris dengan jarak empat poin dari zona Eropa dan delapan poin menuju zona Liga Champions sebelum kompetisi ditangguhkan.

Liga Premier masih belum menemui titik terang kapan akan bisa dilanjutkan mengingat ancaman persebaran pandemi virus corona masih tinggi.

Baca juga: Mesut Ozil tolak kesepakatan pemotongan gaji 12,5 persen
Baca juga: Psikolog Arsenal dampingi para pemain di tengah pandemi

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020