Memang kita sangat kekurangan APD bagi tenaga kesehatan ini, jadi bantuan dari alumni UII Kalsel ini sangat besar manfaatnya,
Banjarmasin (ANTARA) - Alumni Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta di Provinsi Kalimantan Selatan memberikan sumbangan berupa alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis di Kota Banjarmasin untuk penanganan virus COVID-19.

Ketua UII Kalsel H Hesly Junianto, SH, MH menyerahkan langsung bantuan APD lengkap, yakni, dari baju untuk tenaga kesehatan,  sarung tangan, masker hingga alat pelindung muka tersebut kepada Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina didampingi Kepala Dinkes Kota Banjarmasin Machli Riyadi di Balai Kota Banjarmasin, Rabu.

Menurut Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina bantuan APD untuk penanganan COVID-19 ini akan langsung didistribusikan ke tempat-tempat fasilitas kesehatan di kota ini.

"Sebagian kita bagi ke rumah sakit, puskesmas, sebagian lagi untuk tim Gugus Tugas di kelurahan," katanya.

Dia menjelaskan penanganan penyebaran COVID-19 di tingkat bawah atau tim Gugus Tugas kelurahan sangat penting dilengkapi APD, sebab mereka melacak langsung ke lapangan bagi warga yang berpotensi terpapar.

"Memang kita sangat kekurangan APD bagi tenaga kesehatan ini, jadi bantuan dari alumni UII Kalsel ini sangat besar manfaatnya," papar Ibnu Sina.

Hal tersebut juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi. Ia mengatakan bahwa pemesanan APD untuk penanganan COVID-19 di daerah ini tidak bisa maksimal dilakukan.

Penyebabnya, kata dia, pengadaan APD ini dipesan dari luar daerah di mana barangnya terbatas sebab diperlukan semua daerah.

"Jadi adanya bantuan dari kelompok masyarakat ini sangat membantu bagi tenaga medis kita yang menjadi garda terdepan menghadapi virus corona ini," katanya.
Alumni UII Yogyakarta Cabang Kalsel, Rabu (15/4/2020) di Banjarmasin menyerahkan bantuan APD penanganan COVID-19 yang diterima Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina. (FOTO ANTARA/sel/Sukarli)


Terlebih,kata dia, Kota Banjarmasin sudah masuk zona merah penyebaran virus corona di mana sudah ditemukan 17 kasus positif COVID-19.

Sementara itu, Ketua UII Yogyakarta Kalimantan Selatan Hesly Junianto mengatakan, bantuan ini sebagai perhatian pihaknya bagi penanganan COVID-19 di Ibu Kota Provinsi Kalsel itu karena para petugas medis yang paling rentan terjangkit.

"Kita ingin para petugas medis kita benar-benar terlindungi, karenanya kita memilik untuk membantu APD," ujarnya.

Ia menyatakan bahwa APD yang disumbang pihaknya ada 50 pakaian, lengkap dengan sarung tangan dan masker, sedangkan untuk alat pelindung muka ada 25 buah.

"Kita berharap sumbangsih kita ini akan meningkatkan perang terhadap virus corona, hingga virus ini hilang dari muka bumi," katanya.

Alumni UII di Kalsel yang jumlahnya sekitar 2.000 orang akan berupaya ikut terlibat dalam membasmi virus corona ini, baik secara pikiran maupun tindakan, demikian Hesly Junianto.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kalsel menjadi 38 orang dan enam meninggal

Baca juga: Untuk waspada, Banjarbaru-Kalsel ditetapkan zona merah COVID-19

Baca juga: Laboratorium BTKL-PP Kalsel sudah bisa lakukan test PCR

 

Pewarta: Sukarli
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020