Jakarta (ANTARA) - Kementerian Dalam Negeri terus memantau dinamika perkembangan situasi di daerah seiring dengan pandemi COVID-19, salah satunya melalui koordinasi dengan jajaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) provinsi dan kabupaten/kota.

Seperti dilakukan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri yang melakukan "video conference" dengan jajaran Badan Kesbangpol provinsi, kabupaten dan kota, dari Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kemendagri: Realokasi APBD tangani COVID-19 capai Rp55 triliun

"Video conference" yang dipimpin oleh Sekretaris Ditjen Politik dan PUM Kemendagri Dr. Imran, M.Si, M.A yang diikuti oleh lebih dari 350 Kepala Badan Kesbangpol dari seluruh Indonesia.

"Ini merupakan bentuk koordinasi dengan perangkat daerah serta mengecek langsung kondisi riil di lapangan sehingga hal-hal yang perlu jadi perhatian dari pemerintah pusat segera dapat ditindaklanjuti," ujar Imran.

Baca juga: Ratusan daerah belum laporkan realokasi anggaran untuk COVID-19

Para Kepala Badan Kesbangpol memberikan laporan terkait perkembangan situasi di daerah antara lain kondisi sosial politik, ketersediaan bahan kebutuhan pokok di daerah, serta kendala yang dihadapi di lapangan.

"Kami membangun komunikasi yang intensif dengan para jajaran kesbangpol di daerah karena situasi di lapangan terus berubah. Ini sebagai upaya kami dalam mitigasi dampak pandemi COVID-19," lanjut Imran.

Imran juga meminta kepada para jajaran Kesbangpol sebagai bagian dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Daerah agar aktif mencermati kondisi di daerah masing-masing supaya stabilitas sosial dan politik dapat terjaga.

"Jika ada yang mendesak, akan langsung kami koordinasikan dengan kementerian, lembaga dan instansi terkait agar dapat cepat ditangani," katanya.

Baca juga: Mendagri keluarkan instruksi penanganan COVID-19 di lingkungan pemda

Baca juga: Kemendagri terbitkan SE pembentukan gugus tugas COVID-19 di daerah

Baca juga: Kemendagri tegaskan perlindungan tenaga medis lawan COVID-19 di daerah

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020