Singaraja (ANTARA) - Rektor Universitas Panji Sakti (UPS) Singaraja, Buleleng I Gde Made Metera, menjual mobil klasik jenis Corolla tahun 1997 untuk membantu pengadaan alat pelindung diri (APD) bagi tim medis yang menangani pasien COVID-19 di RSUD Buleleng, Bali.

"Saya tak punya kemampun apa-apa untuk bisa ikut bergotong-royong menanggulangi COVID-19, namun saya punya mobil klasik yang sudah diperbaiki sesuai dengan bentuk aslinya," kata Made Metera di Singajara, Kabupaten Buleleng, Senin.

Meski sangat menyukai mobil itu, tapi niatnya untuk ikut membantu sangat besar, sehingga mobil itu dia jual. "Saya jual mobil itu agar bisa ikut donasi untuk mencegah penularan COVID-19," katanya.

Metera yang juga Plt Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesua (PHDI) Buleleng itu menawarkan mobilnya melalui akun media sosial Facebook miliknya pada 30 Maret 2020. Di akun Facebook-nya, ia mengunggah foto mobil itu dan diisi penjelasan bahwa mobil itu dijual yang semua hasil penjualan akan digunakan membantu penanggulangan COVID-19.

"Bagi para dermawan dan donatur kemanusiaan, Corolla Klasik tahun 1977 ini dijual untuk donasi menghambat COVID-19. Bodi sesuai tampilan. Mesin sudah rekondisi kembali standar. Surat lengkap. Seluruh hasil penjualan untuk donasi menghambat COVID-19," katanya.

Metera menuturkan, sejak diunggah di Facebook, ada sejumlah dermawan peminat yang menawar. Sejumlah peminat menyatakan minat melalui inbox. Dua peminat mengecek langsung kondisi mobil, satu peminat datang dari Denpasar dan satu lagi datang dari Bangli.

Di antara dermawan peminat, kata Metera, penawar terendah dengan harga Rp20 juta. Penawar tertinggi dengan harga Rp21,5 juta. "Walau nilai yang diajukan oleh peminat belum sebanding dengan biaya yang saya keluarkan untuk mewujudkan Corolla klasik itu yang mencapai Rp50 juta, saya lepas mobil kesayangan itu ke penawar tertinggi 21,5 juta," katanya.

Ia meminta peminat itu datang dan mengambil Corolla klasik itu, karena ia ingin segera mendonasikan dananya untuk kepentingan pencegahan penularan COVID-19.

Menurut Metera, dermawan itu datang mengambil Corolla klasik dan membayar Rp21 juta. Sisanya Rp500 ribu diminta oleh si pembeli untuk bekal pulang. "Oleh karena dia terus terang bilang meminta, saya berikan walau permintaan awalnya Rp21, 5 juta. Singkatnya Corolla klasik itu laku Rp21 juta,” katanya.

Metera pun menceritakan proses jual-beli mobil itu di akun Facebook-nya. Menurutnya, semua itu perlu diceritakan kepada publik sebagai akuntabilitas publik, karena awal penjualannya disampaikan ke publik melalui media sosial.

"Sebelum Corolla itu diambil dan dibayar, kemarin sudah saya donasikan dana Rp5,9 juta ke sebuah organisasi di Denpasar untuk kepentingan pencegahan penularan COVID-19. Sekarang masih ada sisa dana penjualan Corolla itu sejumlah Rp15, 1 juta. Sisa dana ini sesuai niat awal akan saya didonasikan seluruhnya untuk kepentingan pencegahan penularan COVID-19," katanya.

Dana Rp15, 1 juta itu kemudian dibelikan APD dan masker sebagai wujud ikut gotong royong dalam pencegahan penularan COVID-19. APD dan masker itu diserahkan ke RSUD Buleleng yang terdiri dari baju APD 20 buah, masker N95 40 buah dan masker ear loop 200 buah. "Semuanya senilai Rp 15,08 juta dan telah ditransfer ke rekanan pengadaan Rp15, 1 juta," katanya.

Metera mengaku dirinya merasa lega karena bisa membantu penanggulangan COVID-19 dan berharap bantuannya bisa berguna untuk kelancaran dan keamanan tugas-tugas tim medis dalam melakukan pekerjaannya.

Kepada dermawan pembeli Corolla klasik, pihaknya menyampaikan terima kasih. "Semoga mobil itu bermanfaat dan semoga penyebaran COVID-19 segera berakhir atas wara nugraha Hyang Widhi," katanya.

Sementara itu, Bendesa Adat Jungutbatu I Ketut Gunaksa yang juga anggota DPRD Klungkung membagikan sembako kepada masyarakat melalui lembaga pekreditan desa. Sembako yang dibagikan kepada warga Jungutbatu yang terdampak pandemi COVID-19 untuk tahap pertama sebanyak 595 KK dengan rincian beras 25 kg per KK.

Hal serupa juga dilakukan Desa Adat Batumulapan, Kabupaten Klungkung, dengan membagikan sembako secara bergiliran kepada warga datang di Wantilan Desa Adat. "Sebanyak 350 KK diberi sembako secara cuma-cuma," kata Bendesa Adat Batumulapan I Wayan Suweca.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Made Adnyana
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020