Jakarta (ANTARA) - Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan bahwa ada 700 ton bawang bombai impor yang telah masuk ke Indonesia guna memenuhi kebutuhan bawang bombai di dalam negeri.

Ratusan ton bawang bombai itu diimpor dari Australia dan Selandia Baru.

"Ada 40 kontainer dari Australia dan Selandia Baru atau sekitar 700 ton bawang bombai. (pasokan bawang bombai) ini sudah didorong dari pelabuhan ke distributor-distributor," kata Brigjen Daniel saat dihubungi ANTARA, Jakarta, Selasa.

Pihaknya berharap dengan masuknya bawang bombai impor ini bisa menurunkan harga bawang bombai di pasaran.

"Masih terus kami usahakan bawang bombai (impor) untuk masuk. Pasokan terus bertambah. Hari ini ada yang masuk, besok juga," kata Daniel yang juga menjabat Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri ini.

Selain itu, untuk komoditas bawang putih impor telah masuk Indonesia sebanyak 33 ribu ton.

Baca juga: Mentan sebut harga gula dan bawang mahal karena "panic buying"

Satgas Pangan Polri terus memantau distribusi sejumlah komoditas bahan pokok untuk menjamin ketersediaan pangan dan memastikan tidak ada kekurangan pasokan.

Daniel mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan membeli sembako dalam jumlah yang wajar karena Pemerintah menjamin ketersediaan pangan dalam negeri.

Harga bawang bombai di sejumlah pasar melonjak tajam sejak sebulan terakhir.

Harganya naik 8 - 10 kali lipat dari harga normal. Selain harganya tinggi, jumlah ketersediaan bawang bombai di pasar, sedikit.

Di salah satu toko ritel modern, harga bawang bombai dibanderol Rp169 ribu per kg. Sementara harga bawang bombai di pasar tradisional, masih diatas Rp150 ribu per kg.

Baca juga: Kementan jamin pasokan bawang putih selama Covid-19 melalui impor

Baca juga: Bawang bombai mahal, Kemendag terbitkan izin impor 2.000 ton

Baca juga: Pasokan impor sulit, harga bawang bombai di Pasar Senen Rp150 ribu

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020