Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Hujan deras yang terjadi di sebagian besar wilayah Trenggalek, Jawa Timur pada Sabtu (4/4) hingga Ahad dini hari menyebabkan longsor dan memutus akses utama Selingkar Wilis di jalan antarkecamatan Trenggalek-Bendungan.

Kendati tidak ada laporan korban jiwa, saat ini arus ekonomi dari wilayah lereng anak Gunung Wilis menuju Kota Trenggalek putus total. Hanya kendaraan roda dua yang masih bisa melewati rute tersebut melalui jalan-jalan alternatif.

"Hari ini kami sudah upayakan untuk gotong-royong membersihkan material longsor dan melebarkan jalan alternatif di titik longsor yang memutus jalan utama di Desa Suren Lor," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.

Baca juga: Sembilan rumah rusak akibat tanah longsor di Trenggalek

Baca juga: Warga dilarang beraktivitas di sekitar longsor Trenggalek


Laporan sementara hingga Minggu siang, ada lima titik ruas jalan raya di jalur antarkecamatan Bendungan-Trenggalek yang terdampak longsor.

Selain di Desa Surenlor, titik longsor terpantau di ruas jalan yang masuk wilayah Desa Masaran dan Desa Dompyong Kecamatan Bendungan.

Material longsor berupa tanah dan bebatuan rata-rata menutup total seluruh badan jalan utama Trenggalek-Bendungan.

Di Desa Suren Lor paling parah, dimana badan jalan ikut amblas terseret longsor hingga sepanjang 20-an meter.

"Kami perintahkan kepada semua yang ada di sini untuk selalu waspada. Kemudian titik-titik rawan yang bersinggungan dengan masyarakat harus dievakuasi segera, bila cuaca sudah baik," kata Nur Arifin.

Baca juga: Trenggalek undang UGM teliti tanah bergerak Pucanganak

Baca juga: Enam rumah di Trenggalek tertimbun longsor

Baca juga: Longsor hambat lalu lintas Trenggalek-Ponorogo


Sementara untuk yang timbunan longsor, lanjut dia, pihak PU Bina Marga telah diperintahkan untuk membersihkan dan menyusur strategi perencanaan untuk segera membenahi akses jalan ini dengan cepat.

Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak yang mendampingi Bupati Nur Arifin saat meninjau tanah longsor memerintahkan anggotanya untuk memberi tanda rambu lalu lintas serta pembatas akses jalan.

"Langkah kami bersama pemerintah, masyarakat dan tim terpadu. Malam ini kami membuat pembatasan cluster terlebih dahulu supaya masyarakat tidak ada yang melalui jalan yang amblas," ujarnya.

Besok pagi akan kita lakukan tindakan taktis pembersihan tanah longsor dan tanah yang amblas. Untuk tanah yang amblas, memang masih ada jalan alternatif yang bisa dilalui, namun kita ingin mencoba prioritaskan supaya distribusi barang dan yang lainnya tidak terhalang.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020