kami ajukan pemeriksaan lagi ke Surabaya dengan swab
Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Satu dari dua pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Probolinggo, Jawa Timur dinyatakan sembuh dan satu pasien lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan swab setelah hasil rapid test menunjukkan positif.

"Secara rapid test ada yang positif 1 orang, sehingga kami ajukan pemeriksaan lagi ke Surabaya dengan swab dan hasilnya menunggu tiga sampai empat hari kerja, sedangkan satu PDP dinyatakan sembuh dan selesai pengawasan," kata Juru biicara Tim Satgas Bencana Non Alam dan Penanganan COVID-19 Kota Probolinggo dr Abraar HS Kuddah saat telekonferensi dengan para jurnalis, Jumat sore.

Berdasarkan data per 3 April 2020 tercatat jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kota Probolinggo mencapai 151 orang dan 102 ODP di antaranya masih dalam pemantauan, sedangkan sisanya sebanyak 49 ODP sudah melewati masa pemantauan oleh tim kesehatan, dan masih nihil positif COVID-19.

Baca juga: Khofifah sebut rumah sakit di Jatim butuh 3.200 APD per hari
Baca juga: Pabrik garmen di Probolinggo buat APD berstandar WHO


Menurutnya peta sebaran COVID-19 Kota Probolinggo terbagi di lima kecamatan yakni dua PDP berasal dari Kecamatan Mayangan dan Kecamatan Kademangan.

"Sedangkan sebaran ODP terbanyak di Kecamatan Mayangan (67 orang), disusul Kecamatan Kanigaran (32 orang), Kecamatan Kademangan (31 orang), di Kecamatan Wonoasih 13 orang dan paling rendah di Kecamatan Kedopok 8 orang," katanya.

Sementara Wali Kota Hadi Zainal Abidin menjelaskan jumlah ODP memang semakin naik karena banyaknya warga baru saja datang dari daerah lain khususnya zona merah yang melaporkan ke petugas kesehatan.

"Mereka itulah yang statusnya dimasukkan dalam ODP untuk kemudian dipantau secara intensif oleh petugas hingga melewati batas waktu pemantauan," katanya.

Baca juga: Dua PDP Probolinggo dirujuk ke RSUD Sidoarjo dan RSSA Malang
Baca juga: Pemkab Probolinggo tutup sementara seluruh objek wisata


Ia menjelaskan Kota Probolinggo tidak akan masuk zona merah asalkan warganya disiplin dan peduli terhadap lingkungan, sehingga diharapkan banyak warga yang melakukan langkah secara mandiri agar terbebas dari zona merah.

"Mungkin banyak yang tidak peduli dan menganggap upaya preventif itu berlebihan, namun biarkan saja karena pada waktunya nanti mereka akan mengerti dan memahami apa yang sudah kami lakukan untuk kebaikan bersama," ujarnya.

Telekonferensi perkembangan kasus COVID-19 itu juga diikuti Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Kepala Dinas Kominfo Aman Suryaman, Kepala DKUPP Gatot Wahyudi, Plt Kepala Dinkes dr NH Hidayati, Kepala Pelaksana BPBD Sugito Prasetyo, Kepala Dinas Satpol PP Agus Efendi, Kepala Bappeda Litbang Rey Suwigto, perwakilan Polres Probolinggo Kota dan Kodim 0820.

Baca juga: 10 mahasiswa Probolinggo dari Tiongkok negatif corona
Baca juga: Dalam perawatan, satu PDP dan seorang ODP di Jombang-Jatim
meninggal

Baca juga: Jumlah positif COVID-19 di Jatim tetap 103 pasien


Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020