Mereka dikarantina secara mandiri di kediaman masing-masing dan tetap dipantau oleh tenaga medis
Batusangkar, (ANTARA) - Sebanyak 48 warga Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat yang pernah melakukan kontak langsung dengan satu pasien positif COVID-19 sudah dikarantina secara mandiri.

"Mereka dikarantina secara mandiri di kediaman masing-masing dan tetap dipantau oleh tenaga medis," kata Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma di Batusangkar, Jumat.

Ia mengatakan saat ini Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Tanah Datar masih mencari tempat atau lokasi yang tepat jika dilakukan karantina terpadu.

Pemerintah daerah, kata dia, saat ini sedang menginventarisasi aset pemerintah daerah yang bisa dijadikan lokasi karantina.

"Kita sudah mengusulkan untuk karantina di salah satu hotel di Tanah Datar, namun belum mendapatkan jawaban memuaskan," katanya.

Ia mengatakan karantina secara mandiri belum tentu efektif karena yang bersangkutan bisa saja bersentuhan dan berhubungan dengan orang lain, dan membutuhkan petugas yang banyak pula guna mengawasi orang yang dikarantina tersebut.

"Selain itu membutuhkan alat pelindung diri (APD) yang banyak bagi petugas," kata Zuldafri Darma.

Sementara data dari posko penanganan COVID-19 Tanah Datar diperoleh data bahwa jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) per Jumat (27/3 sebanyak 116 orang, PDP tiga orang, positif satu orang, dan meninggal dunia nihil. 


Baca juga: Lima orang positif COVID-19 di Sumbar

Baca juga: Wabup Tanah Datar umumkan seorang warganya positif COVID-19

Baca juga: Khawatir Virus Corona, kunjungan turis China ke Tanah Datar dibatalkan

Baca juga: Satu pasien positif corona di Bukittinggi

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020