Gereja juga diminta membatasi pertemuan-pertemuan jemaat yang tidak penting serta menyarankan anggota jemaat melakukan aktivitas di dalam rumah
Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua meminta kepada masing-masing pimpinan gereja di daerah itu menyosialisasikan pencegahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan virus COVID-19 yang saat ini statusnya ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pandemi.

Kepala Dinas Kesehatan Papua Robby Kayame di Jayapura, Minggu mengatakan bahwa materi yang disosialisasikan di antaranya yakni mencuci tangan sesering mungkin.

"Cuci tangan secara teratur dan menyeluruh dengan sabun dan air atau cairan berbasis alkohol," katanya.

Kemudian, juga diperlukan untuk menjaga jarak (social distancing). "Jaga jarak setidaknya satu meter antara anda dengan siapa saja yang batuk atau bersin," katanya.

Kemudian, mengindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Ia menjelaskan bahwa tangan yang menyentuh banyak permukaan berisiko  kemungkinan juga ada virus. Jika terkontaminasi, maka tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.

"Lakukan kebersihan pernapasan. Kebersihan pernapasan berarti menutupi mulut dan hidung dengan siku tertekuk atau tisu saat anda batuk atau bersin," katanya.

Dia mengatakan bahwa jika mengalami gejala demam, batuk dan kesulitan bernapas segera mencari perawatan medis sejak dini.

"Jika anda merasa tidak sehat, tetaplah di rumah. Jika anda mengalami demam, batuk, atau sulit bernapas, segera cari bantuan medis," katanya.

Selain itu, tetap aktif memperbarui informasi dan mengikuti saran tenaga medis terkait perkembangan COVID-19.

Gereja juga diminta membatasi pertemuan-pertemuan jemaat yang tidak penting serta menyarankan anggota jemaat melakukan aktivitas di dalam rumah.

"Pastikan seluruh rumah ibadah bersih. Melakukan pembersihan area rumah ibadah dengan menggunakan desinfektan, terutama menjelang aktivitas padat," katanya.

Ia menyebutkan, jika jemaat bertemu pasien atau mengunjungi area di mana COVID-19 menyebar dalam waktu 14 hari maka tetap di rumah, karantina inisiatif sendiri, jika mulai merasa tidak sehat, bahkan dengan gejala ringan seperti sakit kepala dan hidung meler, pastikan sampai pulih.

"Segera lapor ke puskesmas, tenaga medis terdekat atau rumah sakit. Jika anda mengalami demam, batuk, dan sulit bernapas, segera dapatkan saran medis karena ini mungkin disebabkan oleh infeksi pernapasan atau kondisi serius lainnya," kata Robby Kayame.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paniai ini menambahkan pihaknya sudah menyampaikan hal itu secara tertulis melalui surat imbauan bernomor 900/430/2020 yang dikeluarkan pada Sabtu (21/3).

Baca juga: Ada satu balita, di Papua PDP COVID-19 bertambah jadi lima orang

Baca juga: Empat orang di Papua masuk daftar pengawasan terkait COVID-19

Baca juga: RSUD Merauke rawat pasien dalam pengawasan terkait Corona


Pewarta: Musa Abubar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020