... jumlah pasien terduga bertambah dua orang, satu pasien bertambah di RSUD Puri Husada Indragiri Hilir, dan satu lagi di RSUD Bengkalis.
Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan jumlah pasien terduga virus corona (COVID-19) di daerah itu bertambah jadi delapan orang, dan kini menjalani proses perawatan di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit umum daerah.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Nazir di Pekanbaru, Selasa mengatakan pasien terduga (suspect) jumlahnya bertambah dalam beberapa hari terakhir. Pada akhir pekan lalu tercatat baru ada enam orang terduga, namun pada pekan ini bertambah dua orang lagi.

“Jumlah suspect terus berkembang,” kata Mimi.

Pada 8 Maret 2020 terdata ada empat pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru, satu pasien di RSUD Dumai dan satu pasien lagi di RSUD Puri Husana Indragiri Hilir.
Baca juga: Enam pasien terduga COVID-19 dirawat di Riau

Kemudian data terakhir pada 10 Maret, jumlah pasien terduga bertambah dua orang. Satu pasien bertambah di RSUD Puri Husada Indragiri Hilir, dan satu lagi di RSUD Bengkalis.

“Riwayat (pasien) gejalanya demam, batuk, pilek ada pneumonia. Juga ada riwayat (pasien) ke daerah-daerah yang terjangkit, kebanyakan seperti itu,” ujarnya.

Karena jumlah pasien terduga mengalami peningkatan, Dinas Kesehatan Riau telah bertemu dengan seluruh manajemen RSUD se-Riau untuk mengantisipasinya. Intinya, semua RSUD di kabupaten dan kota di Riau diperbolehkan melakukan pelayanan terhadap kasus COVID-19.

Sebelumnya, dinas kesehatan Riau menyatakan perawatan penyakit mematikan ini hanya diberlakukan di tiga RSUD milik Pemda dan empat RS swasta. Tiga fasilitas kesehatan milik Pemda yang jadi rujukan antara lain RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, RSUD Puri Husada Indragiri Hilir dan RSUD Dumai.
Baca juga: Pemprov Riau bentuk tim pencegahan virus corona

“Kita sudah pertemuan denga semua RSUD, maka semua RSUD bisa melakukan pelayanan terhadap kasus ini karena mereka punya ruang isolasi sama dengan ruang isolasi yang lain tak ada bedanya,” katanya.

Setiap RSUD di kabupaten dan kota juga memiliki dokter paru berpengalaman yang akan menangani apabila terjadi kasus COVID-19, dan mereka akan terus berkomunikasi dengan tim di tingkat provinsi.

“Kalau bertumpu pada tiga rumah sakit saja kewalahan lah nanti,” kata Mimi.

Ia mengatakan pihaknya masih menunggu hasil uji sampel swab pasien yang kini sedang diteliti di Litbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Baca juga: Tunjukkan gejala COVID-19, RSUD Riau observasi seorang pasien

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020