Kalau berhasil bisa mendorong industri yang berbasis etanol dari tebu, maka Indonesia tentunya harus bisa mendorong B100 dari basis kelapa sawit
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengharapkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dapat menguji coba B40 pada Juli 2021.

"Biodiesel 40 persen (B40) ini diharapkan BPPT bisa melakukan uji coba di mana uji coba tersebut diarahkan di bulan Juli 2021 bisa diimplementasikan," katanya dalam Rapat Kerja BPPT 2020 "Penguatan Daya Saing Melalui Inovasi, Transformasi Digital, dan Kualitas SDM" di Gedung BPPT di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan khusus untuk mengurangi impor bahan bakar kendaraan, pemerintah sedang mempersiapkan untuk membuat "road map" biodiesel 40 persen.

Dia menuturkan "road map" industri 4.0 diarahkan pada industri-industri berorientasi ekspor, hilirisasi industri, substitusi impor, industri berbasis farmasi, dan industri lainnya.

"Khusus untuk industri seperti hilirisasi sedang didorong oleh pemerintah selain CPO (crude palm oil) tentu yang berbasis mineral mulai itu bauksit yang bisa menjadi aluminium dan alumina sedang dibangun beberapa proyek di Kalimantan Barat maupun di Pulau Bintan," tuturnya.

Baca juga: Asosiasi produsen biofuel sebut uji coba B40 mulai bulan depan

Menteri Airlangga mengharapkan kapasitas alumina Indonesia bisa mencapai satu juta ton pada 2021.

Demikian juga dengan proyek percontohan pabrik garam industri terintegrasi diharapkan dapat dikembangkan dari kapasitas 40.000 ton per tahun menjadi 80.000 ton per tahun.

Untuk mendukung program pengurangan impor garam industri , BPPT bekerja sama dengan PT Garam BPPT telah berhasil membangun "pilot plant" garam industri di Manyar skala 40.00 ton/tahun, sudah diresmikan oleh Menristek/Kepala BRIN pada 20 Desember 2019.

Pemerintah juga mendorong untuk menciptakan B100 berbasis kelapa sawit atau "green diesel".

"Kalau berhasil bisa mendorong industri yang berbasis etanol dari tebu, maka Indonesia tentunya harus bisa mendorong B100 dari basis kelapa sawit," tuturnya.

Kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan ke depan harus lebih memberikan kontribusi bagi transformasi ekonomi Indonesia agar berbasis inovasi.

Baca juga: 2020, GAPKI siap tingkatkan bauran B30
Baca juga: Litbang Kementan buktikan bahan bakar B100 hemat 40 persen

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020