Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Purnomo mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan sementara kegiatan luar sekolah di seluruh jenjang pendidikan yang ada di Sleman menyusul insiden ratusan siswa SMPN 1 Turi yang tertimpa musibah saat kegiatan Pramuka susur sungai di aliran Sungai Sempor pada Jumat 21 Februari.

"Mulai hari ini kami minta seluruh sekolah di semua jenjang pendidikan untuk menghentikan kegiatan yang berlangsung di luar sekolah," kata Sri Purnomo di Sleman, Sabtu.

Baca juga: BPBD Sleman: Tujuh siswa SMPN 1 Turi meninggal dunia teridentifikasi

Menurut dia, kegiatan luar sekolah yang dihentikan tersebut meliputi kegiatan Pramuka, ekstra kurikuler, outbond dan semua kegiatan yang berlangsung di luar kelas atau sekolah.

"Kecuali untuk kegiatan di dalam kelas atau lingkungan sekolah masih boleh, namun tentunya yang tidak berisiko," katanya.

Ia mengatakan, penghentian ini sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Sampai kapan, ini belum ditentukan. Yang utama saat ini tidak boleh ada kegiatan di luar sekolah," katanya.

Sri Purnomo juga mengharapkan agar musibah yang menimpa siswa-siswa SMPN 1 Turi ini menjadi pembelajaran bersama.

Baca juga: Ganjar sampaikan duka untuk ratusan pelajar SMPN 1 Turi

"Kami harapkan kejadian kemarin menjadi perhatian seluruh kepala sekolah," katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman menyebutkan tujuh siswa SMPN 1 Turi yang menjadi korban meninggal dalam insiden kecelakaan air di Sungai Sempor pada Jumat (21/2) sore semuanya sudah teridentifikasi.

"Semua korban meninggal dunia sudah teridentifikasi, dan telah diserahkan kepada pihak keluarga," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Sabtu.

Baca juga: Polda DIY akan periksa insiden ratusan siswa SMPN 1 Turi hanyut

Menurut dia, ketujuh korban terseret yakni Nur Azizah, Latifah Zulfa, Sovie Aulia, Arisma Rahmawati, Khoirun Nissa, Evita Putri Larasati dan Vanesha Dida.

"Sedangkan siswa yang masih dalam pencarian ada tuga anak, yakni Yasinta Bunga, Zahra Imelda dan Nadine Fadilah," katanya.

Ia mengatakan, Tim SAR Gabungan masih melanjutkan melakukan pencarian di enam titik pantau.

Sedangkan korban luka-luka rawat inap dua siswa di Puskesmas Turi dan 21 rawat jalan.

Ia mengatakan, dalam peristiwa tersebut total siswa ada 249 siswa, yang terdiri Kelas 7 sebanyak 124 siswa, dan Kelas 8 sebanyak 125 siswa.

"Terkonfirmasi selamat 216 siswa, terkonfirmasi luka luka 23 siswa meninggal dunia tujuh siswa dan yang belum ditemukan tiga siswa," katanya.

Baca juga: Sleman minta bantuan Pasukan Katak untuk mencari siswa SMPN 1 Turi

 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020