Kenapa? Karena musuh utama bangsa dan negara Indonesia yang pertama adalah masalah narkoba, kedua radikalisme terorisme, ketiga yang berkaitan dengan korupsi...."
Padang Sidempuan (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo meminta semua narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) dibakar.

Menurut Tjahjo, narkoba adalah barang tidak berharga yang dapat merusak generasi muda maka dari itu harus dimusnahkan semuanya.



"Semua narkoba dibakar atau dimusnahkan karena narkoba barang terlarang yang bisa merusak generasi muda dan narkoba 'barang tidak berharga' maka dimusnahkan semuanya," kata Tjahjo lewat pesan singkat yang diterima ANTARA di Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Rabu.

Sebelumnya, Menpan RB ikut menghadiri kegiatan pemusnahan barang bukti narkotika yang disita dalam berbagai operasi oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya maupun jajaran Polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Barang bukti yang dimusnahkan oleh Polda Metro Jaya diantaranya ganja sebanyak 1.343,3 kilogram, beserta lima hektar ladang ganja di Desa Banjar Lancat, Kecamatan Panyabungan Timur, Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Kemudian sabu-sabu sebanyak 288 kilogram, pil ekstasi sebanyak 4.888 butir, serta psikotropika jenis pil eximer sebanyak 1.485 butir dan pil tramadol sebanyak 349 butir.

Para tersangka dari sejumlah kasus narkotika juga dihadirkan oleh polisi dalam kegiatan itu, salah satunya adalah termasuk selebgram Ayluna Putri alias Lucinta Luna.

Tjahjo memberikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak kepolisian atas kinerja pemberantasan narkoba.

"Kenapa? Karena musuh utama bangsa dan negara Indonesia yang pertama adalah masalah narkoba, kedua radikalisme terorisme, ketiga yang berkaitan dengan korupsi. Saya kira apresiasi ini penting dan harus terus digerakkan harus terus diorganisir untuk memberantas sampai ke akar-akarnya masalah-masalah peredaran narkoba ini," kata Tjahjo.

Ia menambahkan masyarakat ibukota juga harus bersedia menjadi mata dan telinga aparat yang memiliki gerakan untuk pemberantasan narkoba ini. Terlebih ibukota sudah menjadi barometer nasional bagi pemberantasan narkoba di Indonesia.

"Semua harus siap menjadi mata dan telinga kepolisian untuk memberantas narkoba," ujar mantan Menteri Dalam Negeri di Kabinet Kerja periode 2014-2019 itu.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020