Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi mengungkapkan, negara Jepang menawarkan kerja sama tenaga perawat, yakni, untuk kerja magang selama tiga tahun di sana.

"Mereka (Jepang) berani menggaji Rp15 juta per bulan," kata dia di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu.

Menurut Machli, Pemerintah Jepang bermasalah dengan banyaknya penduduk yang lanjut usia, hingga menawarkan ke tenaga keperawatan untuk itu.

Baca juga: Puan dukung peningkatan kualitas perawat Indonesia di Jepang

"Jadi mereka (Jepang) berharap Banjarmasin mau mengirim tenaga perawat untuk ke panti jompo dan RS yang merawat para lansia tersebut," tuturnya.

Karena, lanjut dia, Pemerintah Jepang lebih percaya dengan tenaga perawat dari Indonesia, daripada negara lain.

"Mereka menganggap tenaga perawat dari Indonesia baik, rajin, disiplin dan cekatan, sudah ada beberapa perawat Indonesia di sana," tuturnya.

Bahkan pihaknya dalam kunjungan pekan lalu ke Jepang tersebut atas undangan mereka, sempat dibawa melihat beberapa panti jompo dan RS di sana, memang luar biasa maju.

"Kita juga belajar cara pengelolaan rumah sakit di sana," ucapnya.

Terkait tawaran Pemerintah Jepang untuk kerja sama tenaga keperawatan magang, Machli menyatakan, akan menindaklanjutinya.

"April nanti mau kita undang semua sekolah tinggi ilmu kesehatan di sini, kita sampaikan adanya tawaran kerja sama itu," pungkasnya.

Baca juga: Menkes gagas panti lansia seperti Jepang di Indonesia
Baca juga: BNP2TKI akan tingkatkan kemampuan bahasa peserta G to G Jepang
Baca juga: Perawat Indonesia yang dikirim ke Jepang meningkat 5 tahun terakhir


 

Pewarta: Sukarli
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020