Lebak (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan gerakan tanam vetiver atau tanaman akar wangi serta tanaman keras berupa jenis buah-buahan di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) di wilayah Kabupaten Lebak.

"Kami berharap tanaman itu dapat mencegah bencana alam dan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat," kata Staf Ahli Kepala BNPB Mayjen (Purn) Amrin di Lebak, Selasa.

Gerakan tanam akar wangi, sereh wangi juga tanaman keras jenis buah-buahan, seperti durian, alpukat, rambutan, manggis dan sukun.

Tanaman tersebut tentu dapat mencegah banjir bandang dan longsor juga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.

Oleh karena itu, pihaknya melaksanakan gerakan tanam vetiver dan tanaman keras di kawasan TNGH itu dilakukan secara nasional.

Baca juga: Trauma hilang, anak korban bencana banjir di Lebak mulai bermain lagi

Baca juga: Cegah longsor TNGHS, DLHK Banten minta pengadaan akar wangi dipercepat

Baca juga: Pasca banjir-longsor, KLHK tanam pohon akar wangi di Lebak


Bapak Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan gerakan tanam vetiver dan tanaman keras belum lama di Kabupaten Bogor.

"Kami berharap kegiatan tanam itu dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat," katanya menjelaskan.

Menurut dia, gerakan penanaman vetiver dan buah-buahan di kawasan TNGH itu harus bersinergi dengan pemerintah daerah, masyarakat dan relawan.

Gerakan tanam tersebut melibatkan BNPB, Menko PMK, KLHK, TNI, Polri, relawan, mahasiwa pecinta alam, hingga masyarakat setempat.

Pelaksanaannya secara bertahap di lokasi yang terdampak banjir bandang dan longsor.

"Kami tahun ini difokuskan gerakan tanam di Kecamatan Lebak Gedong di kawasan TNGH," katanya menegaskan.

Bupati Lebak Iti Octavia mengatakan pemerintah daerah sangat mendukung gerakan penanaman vetiver dan buah-buahan di kawasan TNGH untuk mengantisipasi potensi banjir dan longsor.

Selama ini, vegetasi di kawasan TNGH alami kerusakan hingga menyebabkan terjadi bencana alam.

Karena itu, gerakan penanaman itu dipastikan dapat mencegah terjadi bencana banjir dan longsor juga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Kami menargetkan semua lokasi yang terdampak bencana alam dapat ditanami pohon vetiver dan buah-buahan," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Asisten Deputy (Asdep) Pengurangan Risiko Bencana Kementerian Koordinator (Kemenko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Iwan Eka Setiawan menjelaskan gerakan penanaman pohon akar wangi dan tanaman keras dilaksanakan di Desa Banjarsari Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak seluas 108 hektare.

Gerakan penanaman pohon itu, katanya, dilakukan untuk satu sektor melibatkan sebanyak 1.000 orang terdiri atas 600 masyarakat, 200 anggota TNI, 50 Brimob dan sisanya dari KLHK dan mahasiswa pecinta alam (Mapala) dari perguruan tinggi setempat.

"Kami berharap gerakan menanam pohon tersebut guna mencegah erosi dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat," katanya.*

Baca juga: Pascabanjir bandang, siswa MI di Lebak-Banten belajar di tenda darurat

Baca juga: Pascabanjir Lebak, pembangunan irigasi pertanian jadi fokus perbaikan

Baca juga: Bupati Pandeglang bantu Rp100 juta untuk korban banjir Lebak

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020