Lion Air memberikan keterangan terkait penanganan seorang karyawan wanita sebagai penerjemah bahasa (interpreter). Informasi terakhir bahwa suhu tubuh sudah normal 36 derajat dan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda demam dan radang paru atau pneumon
Jakarta (ANTARA) - Lion Air mengungkapkan seorang karyawan yang bertindak sebagai penerjemah bahasa (interpreter) yang ikut dalam rute penerbangan Guangzhou, China - Manado, Indonesia dan sebelumnya diisolasi, saat ini dinyatakan tidak menunjukkan gejala terinfeksi virus Corona.

"Lion Air memberikan keterangan terkait penanganan seorang karyawan wanita sebagai penerjemah bahasa (interpreter). Informasi terakhir bahwa suhu tubuh sudah normal 36 derajat dan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda demam dan radang paru atau pneumonia sesuai kriteria," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu.

Danang mengatakan bahwa karyawan tersebut sebelumnya ketika dilakukan tes suhu tubuh (badan) oleh tim medis menunjukkan 38 derajat.

Sebagai tindakan preventif, yang bersangkutan sudah mendapatkan penanganan cepat dan perawatan medis di salah satu rumah sakit di Manado.

"Lion Air menyampaikan terima kasih atas kerja sama, pengawasan dari tim kesehatan dan berbagai pihak yang terlibat," kata Danang.

Lion Air menginformasikan sesuai perkembangan terkini mengenai layanan penerbangan internasional nomor JT-2740 dari Guangzhou melalui Bandar Udara Internasional Baiyun Guangzhou, Provinsi Guangdong, China, (CAN) tujuan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (MDC), operasional dijalankan sudah sesuai prosedur.

Penerbangan JT-2740 pada Jumat (24/ 01) sebelum keberangkatan dipersiapkan secara baik. Pesawat mengudara dari Baiyun Guangzhou pukul 22.15 waktu Guangzhou, Guangdong dan mendarat hari berikutnya Sabtu (25/ 01) di Sam Ratulangi pada 02.15 Waktu Indonesia Tengah.

"Lion Air senantiasa berkoordinasi dan akan menyampaikan keterangan terbaru menurut perkembangan terkini," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air tersebut.

Sebagai informasi, sehubungan layanan penerbangan internasional terutama ke beberapa kota tujuan di China, Lion Air telah melakukan antisipasi yang mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No. SR.01.0111/5888/2019 "Pemberitahuan Kewaspadaan Penyakit Polio" pada 30 Desember 2019 dan No PM.04.021111143/2020 "Kesiapsiagaan dan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang belum diketahui etiologinya" pada 03 Januari 2020.

Dalam tindakan pencegahan dimaksud, merekomendasikan guna menyediakan dan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker, sarung tangan (hand gloves) dan cairan/ gel pembersih tangan (hand sanitizer) guna antisipasi tertular pada awak pesawat dan petugas layanan darat.

Hal tersebut sebagai langkah antisipasi sesuai pemberitahuan larangan perjalanan dari otoritas Wuhan mengenai dampak wabah virus corona.

Lion Air selalu berkomitmen dalam memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan (ensure the safety, security and comfort) penerbangan terhadap kru pesawat dan tamu atau penumpang. Departemen Keselamatan, Keamanan dan Kualitas Lion Air meminta kepada seluruh unit terkait untuk menjalankan rekomendasi yang disampaikan.

Baca juga: Tujuh penumpang Lion Air rute Changsha - Manado negatif virus Corona

Baca juga: Kru Lion Air penerbangan Manado-Guangzhou diisolasi ke RS Kandouw

Baca juga: Lion Air antisipasi Virus Corona di rute Wuhan dan Kuala Lumpur


 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020