Beijing (ANTARA) - Gempa bumi berkekuatan 6,4 pada skala Richter yang mengguncang Daerah Otonomi Xinjiang, China, Minggu (19/1) malam, menewaskan seorang warga dan melukai dua lainnya.

Gempa mengguncang Kabupaten Jiashi dan Prefektur Kashgar, Minggu (19/1) pukul 21.27 waktu Beijing (20.27 WIB) yang kemudian diikuti sedikitnya delapan guncangan lebih kecil, demikian data Pusat Jaringan Gempa China (CENC), Senin.

Beberapa warga di Jiashi merasakan gempa tremor yang kuat, terutama mereka yang tinggal di gedung bertingkat tinggi sebagaimana dilaporkan sejumlah media resmi China.

Beberapa orang lari dan memilih bertahan di jalanan karena khawatir gempa susulan akan mengguncang daerah otonomi yang banyak dihuni etnis minoritas Uighur itu.

Di antara korban luka yang berasal dari pusat gempa, termasuk dua anak-anak, telah mendapatkan perawatan medis, seperti dituturkan seorang petugas penyelamatan Kepolisian Bersenjata China (PAP) Divisi Xinjiang dari lokasi kejadian.

Sejumlah personel kegawatdaruratan, bencana gempa bumi, pegawai sipil, dan dinas kesehatan telah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan pemulihan pascabencana.

Sembilan rangkaian kereta api penumpang yang beroperasi di area terkena gempa dihentikan sementara dan petugas kereta api dikerahkan ke lokasi untuk memeriksa kondisi rel.

CENC mencatat lokasi gempa di 39,83 Lintang Utara dan 77,21 Bujur Timur dengan kedalaman 16 kilometer.

Kemudian pada Minggu (19/1) pukul 10.23 waktu Beijing gempa berkekuatan 5,2 SR mengguncang Kota Artux, tidak jauh dari Kabupaten Jiashi. 

Baca juga: Korban tewas akibat gempa China jadi 11 orang
Baca juga: Gempa 6,4 SR guncang Xinjiang, tiga orang tewas
Baca juga: CENC: Gempa 7,8 skala richter guncang Laut Scotia

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020