Padang (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), melakukan rekayasa arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan menuju lokasi tabligh akbar Ustadz Abdul Somad di Pantai Purus, Cimpago, Kamis.

"Memang ada sejumlah rekayasa lalu lintas yang dilakukan demi menjaga kelancaran arus lalu lintas sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Padang Kompol Asril Prasetya, di Padang, Kamis.

Baca juga: Ustadz Abdul Somad kendarai Harley menuju lokasi tabligh akbar

Rekayasa tersebut, kata dia, dilakukan dengan menutup beberapa akses utama menuju ke Pantai Purus, Cimpago.

Menurut dia, penutupan dilakukan di Simpang NPM tepatnya depan Kantor Polsek Padang Barat dan Simpang Rusunawa Padang.

"Namun untuk peserta tabligh akbar akses tersebut tetap dibuka," katanya.

Baca juga: Polresta Padang ringkus komplotan pencuri motor

Untuk mengamankan arus lalu lintas di sekitar lokasi pihak kepolisian mengerahkan sebanyak 50 personel.

"Personel di lapangan akan memandu warga serta peserta tabligh akbar," katanya.

Baca juga: Polisi: Perampok toko emas di Padang mengaku butuh biaya kontrakan

Ia memprediksi arus lalu lintas di sekitar lokasi akan normal kembali sekitar pukul 21.00 WIB, mengingat ramainya mobilitas masyarakat.

"Tugas kami dari kepolisian adalah memastikan kegiatan serta akses warga lain tetap berjalan dengan aman dan lancar," katanya.

Tabligh akbar Ustadz Abdul Somad dilaksanakan sekitar pukul 16.00 WIB di Pantai Purus, Cimpago, Kota Padang dengan tema memperkuat keimanan dan memperkokoh kebersamaan.

Selain tabligh akbar juga diadakan berbagai kegiatan seperti pameran, pemutaran video gempa 2009, dan penampilan musik religi.

Sementara itu, ribuan warga tampak memadati lokasi tabligh Ustadz Abdul Somad yang akrab disapa UAS sejak Kamis siang.

Salah seorang warga Yesi Rusadi (42) yang berasal dari Penggambiran, Lubuk Begalung, mengatakan ia sudah hadir sejak pukul 13.20 WIB.

"Saya termasuk salah satu penggemar Ustadz Abdul Somad sejak beliau mulai terkenal di media sosial, karena ceramahnya mudah dipahami dan tidak terlalu kaku," kata dia.

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020