ada kebersamaan, ada perhatian, dan ada toleransi
Jakarta (ANTARA) - Tim Ekspedisi Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS) 2019 yang diterjunkan oleh Kementerian Sosial untuk menyambut Hari Kesetiakawanan Sosial menyusuri Sungai Martapura di Kalimantan Selatan (Kalsel) salah satunya untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos).

"Dari total enam etape dalam LBKS 2019 di etape ke-5 ini rutenya menyusur sungai. Lima etape lainnya menempuh jalur darat. Tentunya, hal ini sangat istimewa sekali dan paling unik karena tim menyusuri Sungai Martapura yang kerap digunakan untuk masyarakat berdagang di atas jukung," ujar Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Tim ekspedisi LBKS bersama-sama menggunakan jukung menyusuri sungai dari Dermaga Lokbaintan, Kabupaten Banjar ke Titik Nol KM Kota Banjarmasin.

Baca juga: Rp94 miliar disalurkan selama kegiatan HKSN 2019
Baca juga: Puncak HKSN 2019 di Kalsel bakal dihadiri ribuan tamu VVIP dan VIP


Jukung adalah perahu tradisional terbuat dari kayu yang menjadi sarana transportasi sungai di Kalimantan Selatan. Selain itu, jukung juga digunakan pedagang untuk berjualan di Pasar Apung Banjarmasin.

Turut bergabung memeriahkan perjalanan Tim Ekspedisi LBKS 2019 adalah para ibu penjual makanan, sayur-mayur, dan buah-buahan yang biasa berjualan di Pasar Apung. Mereka adalah penerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial berupa jukung dan payung yang ditempatkan di atas jukung mereka.

Harry mengatakan Pasar Apung yang ada di Provinsi Kalsel, khususnya Kabupaten Banjar telah berlangsung secara turun-temurun dan menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal hingga ke mancanegara.

"Kita melintasi Sungai Martapura dan tampak sekali kebersamaan seluruh elemen yang terlibat, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota/kabupaten, juga keterlibatan masyarakat. Tidak kurang dari 150 jukung ikut mengantarkan Bendera Pataka (HKSN) dari titik Kabupaten Banjar sampai Kota Banjarmasin. Di situlah esensi kesetiakawanan sosial. Ada kebersamaan, ada perhatian, dan ada toleransi. Semua bergabung dengan penuh semangat," katanya.

Baca juga: Mensos beri penghargaan kesetiakawanan sosial
Baca juga: Semangat kesetiakawanan sosial harus digelorakan generasi milenial


Pengamalan nilai-nilai kesetiakawanan sosial dalam LBKS ini diwujudkan dalam bentuk penjangkauan atau “outreach” dengan mengirimkan tim ekspedisi darat dan sungai. Tim ekspedisi bertugas menyalurkan berbagai macam bantuan dengan melintasi berbagai daerah di Kalimantan Selatan.

LBKS merupakan rangkaian kegiatan menjelang puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2019 yang jatuh setiap 20 Desember.

Tim ekspedisi LBKS menempuh enam etape secara estafet mulai 14-19 Desember dengan rute Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, dan berakhir di Kota Banjarmasin.

Di setiap etape LBKS 2019, Kementerian Sosial didukung pemerintah daerah setempat memberikan sejumlah bantuan.

Khusus untuk di etape ke-5 ini, bantuan yang diberikan kepada keluarga dengan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 166 unit, Kacamata 200 unit, Walker 8 unit, 1.150 paket sembako, Bantuan Kearifan Lokal 3 paket, Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 13.252 keluarga penerima manfaat, Pemberian Sertifikat KPM Graduasi Sejahtera Mandiri, Alat Bantu Disabilitas 8 unit, Bantuan Logistik 1 paket, dan Motor Dapur Umum Lapangan 1 unit.

Selain itu, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan sosial dana hibah yang terdiri dari perlengkapan sekolah keluarga kurang mampu sebanyak 350 paket, sembako keluarga kurang mampu 1.050 paket, bantuan perahu tradisional untuk para pedagang terapung 25 unit, RTLH 6 unit, dan payung untuk para pedagang pasar terapung 200 unit.

Dalam kesempatan ini juga diberikan bantuan dari Mitra Kerja Kemensos berupa pemberian hak-hak sipil (buku nikah dan akta lahir), bantuan alat disabilitas, bantuan kacamata baca untuk lansia, perlengkapan sekolah 100 paket, dan bantuan kepada 3 grup sanggar masing-masing mendapatkan Rp50 juta.

"Total nilai bantuan yang diberikan sekitar Rp13,4 miliar," kata Dirjen.

Hadir pada etape ke-5 ini, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial, Pepen Nazaruddin, Ketua LBKS 2019 Bambang Mulyadi, Wakil Bupati Banjar, Ketua DPRD Kabupaten Banjar, dan seluruh pejabat SKPD Provinsi Kalsel, hingga Danrem dan Kapolda Banjar.

Baca juga: Presiden ajak masyarakat jaga kesetiakawanan sosial
Baca juga: Mensos: hidupkan lagi semangat gotong-royong
Baca juga: Sultan tegaskan semangat kesetiakawanan sosial harus dihidupkan


 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019