Padang, (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sumatera Barat mengantisipasi terjadinya aksi teror dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru 2020.

Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Toni Harmanto saat apel pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di RHT Imam Bonjol Padang, Kamis mengatakan pihaknya melibatkan Densus 88 dan petugas polisi serta TNI untuk mengantisipasi hal tersebut.

"Kita sudah petakan titik-titik rawan di Sumatera Barat," katanya

Ia mengatakan berbagai antisipasi akan dilakukan demi memberikan rasa aman dan nyaman saat Natal dan tahun baru tahun ini termasuk ancaman teroris.

"Pencegahan teroris ada Detasemen Khusus 88 dan juga jajaran kepolisian dan TNI yang ikut membantu. Penjinak bom juga," kata dia

Ia mengatakan dalam pengamanan ini pihaknya melibatkan 6.055 personel gabungan yang akan bekerja mulai dari 23 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020.

Ia merincikan dari 6.055 personel tersebut yang berasal dari Polri sebanyak 3.405 personel yang terdiri dari 203 personel Polda Sumbar dan personel se-jajaran Polres di Sumatera Barat sebanyak 3.202

"Sisanya dari TNI dan instansi lainnya sebanyak 2.650 personel," kata dia.

Ia mengatakan ada sekitar 40 titik pos pengamanan Natal dan tahun baru yang tersebar di seluruh Sumatera Barat

Selain ancaman teror, katanya ada kerawanan yang perlu diantisipasi di antaranya bandara dan pelabuhan.

Selain itu juga ancaman bencana alam yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.

"Kita lihat sekarang dalam cuaca yang mungkin kita khawatirkan terjadi bencana," kata dia.

Baca juga: Polda Kalbar kerahkan 2.772 personel amankan Natal dan tahun baru

Baca juga: Panglima TNI: Patroli skala besar sinergikan pengamanan Natal

Baca juga: Panglima TNI: Sinergi seluruh komponen dapat menjaga Natal aman

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019