Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiagakan tim reaksi cepat di 16 titik daerah rawan banjir Kota Pangkalpinang, sebagai antisipasi dan penanggulangan dini kepada korban bencana alam tersebut.

"Saat ini hujan lebat kembali mengguyur Kota Pangkalpinang dan diperkirakan 16 titik banjir ini akan kembali terjadi genangan air kisaran 20 hingga 60 centi meter," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan 16 titik daerah rawan banjir ini tersebar di sembilan kelurahan di antaranya Kelurahan Rangkui, Kacang Pedang, Batin Tikal, Pasar Pagi, SPBU Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gedung Nasional, Parit Lalang, Bukit Sari dan Kampung Keramat.

Baca juga: BPBD Babel kerahkan tim tangani banjir Belitung
Baca juga: Tangani banjir, Babel fokuskan penertiban tambang timah ilegal


"Kita bersama aparat kepolisian dan instansi terkait lainnya terus memantau dan bersiaga untuk membantu masyarakat korban banjir ini," ujarnya.

Menurut dia, sebanyak 16 titik ini merupakan daerah langganan banjir selama musim hujan dan ditambah pasang air laut yang cukup tinggi berkisar 1,9 hingga dua meter.

Selain itu, kondisi saluran air yang kurang baik mengakibatkan air hujan meluap ke pemukiman dan fasilitas umum seperti jalan, SPBU, kantor pelayanan publik dan pusat perbelanjaan masyarakat.

Baca juga: Bantu warga bersihkan lumpur banjir, BPBD Babel kerahkan TRC
Baca juga: Dua desa di Bangka terendam banjir


"Mudah-mudahan hujan lebat kali ini tidak menimbulkan banjir dan genangan air yang lebih parah dibandingkan hari kemarin yang merendam ribuan rumah warga di 16 RT/RW di ibukota provinsi ini," katanya.

Ia mengimbau warga untuk selalu bersiaga dan segera melapor kepada petugas apabila terjadi banjir.

"Kami berharap masyarakat berperan, guna memudahkan petugas melakukan pertolongan dan mengevakuasi korban banjir yang membutuhkan pertolongan," katanya.

Baca juga: Jembatan di Bangka putus dihantam banjir
Baca juga: BPBD evakuasi ratusan korban banjir di Desa Kayu Besi

 

Pewarta: Aprionis
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019