Padang Aro (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berharap masyarakat bisa mengontrol aktivitas pertambangan liar yang menggunakan bahan kimia berbahaya dan merusak lingkungan.

"Masa ada orang bawa ekskavator masyarakat tidak tahu? Masa negeri kita dirusak dibiarkan saja? Itu butuh kontrol masyarakat," kata Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, saat meninjau bencana banjir di Solok Selatan, Jumat.

Baca juga: BNPB: kembalikan keharmonisan lingkungan dengan manusia

Menurut dia, masyarakat bisa bergerak dan tidak ada lagi alat berat masuk ke lokasi pertambangan yang merusak lingkungan.

"Kami mengajak semua lapisan masyarakat untuk menjaga alam agar terhindar dari bencana," ujarnya.

Baca juga: BNPB serahkan bantuan dana siap pakai tangani banjir Solok Selatan

Ia mengatakan, proses hukum terhadap pelaku tambang liar perlu dilakukan tetapi yang paling penting adalah bagaimana bisa menjaga lingkungan.

"Untuk penegakan hukum, kami serahkan saja ke polisi," ujarnya.

Kalau proses hukum, katanya, masyarakat ditangkap lalu dipidana setelah keluar mengulangi lagi sehingga yang paling efektif itu mengubah prilaku manusia agar menjaga alam.

Baca juga: BNPB berharap Presiden segera keluarkan inpres penanggulangan bencana

Ia juga akan membentuk tim gabungan dengan kementerian dan lembaga lainnya untuk mengatasi masalah banjir dan kerusakan lingkungan.

"Kalau bicara air tidak bisa sendirian karena juga melibatkan DAS sehingga butuh koordinasi dengan berbagai lembaga," ujarnya.

"Masalah bencana banjir di Sumbar bukan hanya di Solok Selatan tetapi juga ada daerah lain seperti Limapuluh Kota," katanya.

 

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019