Jakarta (ANTARA) - Kendala teknis selama pertandingan dinilai menjadi penyebab kekalahan 0-3 tim Arena of Valor (AOV) Indonesia atas Thailand pada babak grandfinal SEA Games 2019 di San Juan Arena, Manila, Senin.

"Secara strategi dan persiapan, timnas AOV kita sudah sangat matang. Thailand adalah rival yang mereka kalahkan sebelum maju ke babak grandfinal dengan skor 2-0," kata Pelatih Timnas AOV Indonesia Priyagung Satriono dihubungi dari Jakarta, Senin malam.

"Tapi pada grandfinal ini, kendala teknis sangat memengaruhi performa. Kendala pada koneksi internet dan device yang 'bug' membuat permainan tidak maksimal," ujarnya menambahkan.

"Device di hari pertama juga touchscreen-nya jelek."

Kendala teknis tersebut, dikatakan Priyagung terjadi pada gim pertama dan kedua, yang kala itu sempat terjadi pause yang cukup lama.

"Masalah tersebut berhasil diatasi, tapi kurang maksimal," katanya.


Baca juga: Tim AOV sumbang perak kedua di cabang esports

Baca juga: Evaluasi tim Hearthstone usai gagal penuhi ekspektasi emas SEA Games
​​​​​​​

Kendala teknis tersebut membuat tim Indonesia kewalahan, terlebih mereka tak berdaya di sepanjang laga sehingga gagal memperlihatkan ketajaman mereka saat babak final upper bracket. Mereka pun bahkan tak mampu meraih satu skor pun dan gagal di tiga gim sekaligus.

Sebelumnya, pada final upper bracket, Indonesia yang berhadapan dengan pemuncak Grup A Thailand tampil memukau dengan mengemas dua poin dari tiga gim.

Namun pada grandfinal, tim Thailand mampu bangkit, membalikkan keadaan hingga memaksa tim Indonesia bertekuk lutut pada tiga gim sekaligus. Tim Indonesia pun dipaksa puas atas medali peraknya.

"Mungkin bisa dibilang keberuntungan belum memihak kita," ujar Priyagung.

Kendati meraih perak, tim esports Indonesia jelas harus tetap menjaga optimisme mereka karena masih ada satu nomor lagi tersisa yakni Tekken 7 yang akan berlangsung Selasa (10/12).

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019