pakai batu putih untuk membedakan batu situs tetapi selaras batu alam
Temanggung (ANTARA) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah membangun drainase di sekitar Situs Liyangan di Lereng Gunung Sindoro di Desa Purbosari, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung guna mengantisipasi genangan air di kawasan situs.

Ketua Tim Pemugaran Situs Liyangan BPCB Jawa Tengah, Eri Budiarto di Temanggung, Sabtu, mengatakan pembangunan drainase bersamaan dengan pemugaran talud dan pagar situs.

Ia menuturkan pada tahap pertama ini pembangunan drainase dilakukan di sisi selatan sepanjang 150an meter. Nantinya drainase ditembuskan ke sungai yang ada di utara situs.

Ia mengatakan drainase ini untuk mengalirkan air hujan dari bagian atas agar tidak masuk kawasan situs.

Baca juga: BPCB lanjutkan pemugaran situs Liyangan
Baca juga: Pelajar Temanggung diajak mengenal ekskavasi Situs Liyangan


"Drainase ini berfungsi untuk membuang air hujan agar tidak banjir di kawasan situs," katanya.

Ia menuturkan di atas drainase itu tidak ada bangunan, hanya struktur talud dan kawasan pertanian.

Ia mengatakan nanti pada saat melanjutkan pelestarian dan sebagainya ditemukan data baru, drainase itu bisa dialihkan tidak harus di tempat tersebut,

"Kita buat drainasenya menyesuaikan atau menyelaraskan dengan kondisi di sini, makanya pakai batu putih untuk membedakan batu situs tetapi selaras batu alam," katanya.

Ia menyampaikan dalam pemugaran maupun pembuatan drainase ini bukan hanya bukan hanya melibatkan juru pugar BPCB, tetapi juga melibatkan tenaga lokal.

"Bahkan kita banyak memanfaatkan tenaga lokal sekitar 60an orang, sedangkan dari BPCB 24 orang," katanya. 

Baca juga: Balai Arkeologi Yogyakarta gelar "Rumah Peradaban Situs Liyangan"
Baca juga: BPCB temukan arang gabah di Liyangan diduga lumbung padi
Baca juga: Tim ekskavasi temukan talut kuno di Situs Liyangan

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019