Kalau dibandingkan dengan dulu tahun 1997, itu jutaan hektare kita terbakar. Sekarang enggak
Jakarta (ANTARA) - Rapat Koordinasi Gabungan tingkat kementerian dan lembaga Kabinet Indonesia Maju membahas evaluasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2019 serta upaya antisipasi pada di masa mendatang.

"(Kami, red.) mengadakan koordinasi evaluasi tentang pelaksanaan, pengamanan, dan penanganan karhutla tahun 2019," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD usai rakor yang digelar di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Jumat.

Selain dihadiri Menkopolhukam Mahfud MD, rapat koordinasi tersebut dihadiri Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologo dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.

Mahfud mengatakan secara umum kebakaran hutan dan lahan pada 2019 dapat tertangani dengan baik jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang memiliki masalah yang sama.

Baca juga: KLHK: Nilai ganti rugi gugatan karhutla Rp315 triliun

"Indonesia terhitung paling aman, meski kita masih merasakan di sana sini masih ada. Itu tahun 2019," katanya.

Ia menyatakan evaluasi yang dilakukan selama rapat koordinasi tersebut terhadap penanganan karhutla 2019 menunjukkan catatan cukup bagus dan cukup siap.

Ia membandingkan hasil evaluasi itu dengan catatan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada 1997, saat jutaan hektare lahan terbakar.

"Kalau dibandingkan dengan dulu tahun 1997, itu jutaan hektare kita terbakar. Sekarang enggak," katanya.

Meski cukup bagus, ia mengatakan ada beberapa catatan dari hasil evaluasi penanganan tersebut, tanpa merinci catatan apa saja yang ia maksud.

Baca juga: Kemenko Perekonomian minta penanganan karhutla prioritaskan pencegahan
Baca juga: KLHK upayakan pengendalian karhutla berbasis masyarakat

Pewarta: Katriana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019