Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita bidang humaniora, baik dari dalam maupun luar negeri, menjadi perhatian masyarakat dalam tempo sepekan ini mulai dari ikon "Padang Kota Tercinta" di puncak Gunung Padang yang terbakar, populasi badak Sumatera terbanyak hingga orangutan Sumatera yang mengalami kebutaan.

Ikon "Padang Kota Tercinta" di puncak Gunung Padang, Sumatera Barat, yang dibuat dengan biaya miliaran rupiah, terbakar pada Sabtu sekitar pukul 05.30 WIB.

Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang Basril saat dihubungi dari Padang mengatakan kebakaran di kawasan puncak Gunung Padang membuat sebagian besar tulisan PADANG Kota Tercinta terbakar, hanya menyisakan huruf N dan G saja.

Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, menurut dia, sudah mengerahkan enam armada pemadam dan 70 personel untuk memadamkan kebakaran di area tersebut.

.Baca juga: Ikon "Padang Kota Tercinta" di puncak Gunung Padang terbakar

Kemudian, berita tentang populasi badak Sumatera terbanyak yang berada di TN Way Kambas juga turut menarik perhatian banyak pembaca.

Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung adalah taman nasional yang paling banyak menyimpan badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), kata pejabat berwenang.

"Dari 80 ekor yang tersisa di hutan Sumatera, 40 di antaranya hidup di alam hutan Taman Nasional Way Kambas. Sisanya tersebar di sejumlah taman nasional di Pulau Sumatera," kata Kepala Balai TNWK Subakir di Lampung Timur, Jumat pagi.

Subakir menyebutkan, 7 ekor badak sumatera berada di pusat penangkaran badak sumatera atau Suaka Rhino Sumatera TNWK, sedangkan 33 ekor hidup di alam Hutan Way Kambas.

Baca juga: Populasi badak sumatera terbanyak ada di TN Way Kambas
Baca juga: Kandang badak baru di Suaka Rhino Sumatera diresmikan


Selanjutnya, berita tentang orang Sumatera yang mengalami kebutaan akibat ditembak 24 peluru juga membuat sedih banyak hati pembaca.

Satu individu orangutan Sumatera (Pongo abelii) yang ditembaki 24 peluru senapan angin di tubuhnya mengalami kebutaan.

Saat ini orangutan berusia sekitar 25 tahun yang diberi nama Paguh ini menjalani perawatan intensif di Stasiun Karantina Orangutan Batu Mbelin Sibolangit, Sumatera Utara, yang dikelola YEL-SOCP.

Dokter Hewan YEL-SOCP drh Meuthya Sr, Kamis, mengatakan dari hasil pemeriksaan X-Ray ditemukan 24 peluru di tubuh Paguh. "Dengan rincian 16 di bagian kepala, empat di bagian kaki dan tangan, tiga di bagian panggul dan satu di bagian perut," ujarnya.

Baca juga: Ditembak 24 peluru, orangutan Sumatera alami kebutaan
Baca juga: Orangutan dengan 24 peluru di tubuh jalani perawatan intensif

Pewarta: Katriana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019