Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menginginkan pembangunan sumber daya manusia yang akan menjadi fokus pada pemerintahan keduanya, memberikan hasil yang konkrit.

"Masuk gelombang kedua, yakni pembangunan SDM, ini hasilnya harus riil," kata Presiden Jokowi saat penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 di Istana Negara Jakarta, Kamis.

Presiden menginginkan SDM yang mengikuti pendidikan vokasi atau kejuruan tidak hanya mendapat sertifikat yang sifatnya basa basi saja.

"Banyak yang bertahun-tahun pegang sertifikat namun tak memperlihatkan kemampuan dari SDM kita," tegasnya.

Ia mengingatkan program yang berhubungan dengan pembangunan SDM harus konkret, entah mau cetak barista, teknisi coding dan lainnya.

"Harus kongkret dan skill SDM kita naik betul, bukan hanya dapat sertifikatnya saja," katanya.

Menurut dia, kondisi sertifikat hanya basa basi sudah bertahun-tahun berlangsung. "Saya akan kontrol, uang puluhan untuk membangun SDM harus menetas, skill SDM kita harus meningkat," katanya.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur akan dilanjutkan.

"Ada jalan tol, yang Jawa sudaah tembus, kita harapkan 2024 Lampung-Aceh juga tembus," katanya.

Berikutnya akan diselesaikan di Kalimantan, Sulawesi, sehingga kecepatan mobilitas barang dan orang betul betul ada.

"Ini menjadi pondasi bagi kita untuk bersaing, airport juga sama, terpenting kita bisa koneksikan ini, dengan kawasan wisata, industri, pertanian, kawasan nelayan," katanya.

Menurut dia, LRT Jabodebek sebentar lagi juga selesai sementara pembangunan MRT akan terus dilanjutkan. "Ini adalah perubahan peradaban kita," katanya.

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa semua program merupakan kerja tim. Ia meminta pusat dan daerah benar benar bekerja sama.

Ia memberikan contoh ketika harus menyelesaikan KEK Mandalika dan Labuan Bajo maka semua bekerja sesuai bidangnya. Kementerian PUPR mengerjakan jalan, perpanjangan landas pacu oleh Kemenhub, pemda konsentrasi di pembebasan lahan.

"Semuanya menuju ke satu titik sehingga semua pekerjaan selesai," katanya.

Selanjutnya, menurut dia, calendar of event, annual event, produk wisata merupakan urusan Kemenpar dan Ekonomi Kreatif dan dinas di daerah.

"Harus kerja bersama, tak bisa jalan sendiri. Inilah yang saya sampaikan kerja tim di situ. Ini akan kita selesaikan sehingga infrastruktur ada manfaatnya bagi masyarakat," katanya.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019