Kudus (ANTARA) - Dua desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dilanda puting beliung yang mengakibatkan puluhan rumah di desa tersebut mengalami kerusakan secara bervariasi, setelah sebelumnya juga terjadi kasus serupa di dua desa lainnya, Selasa.

"Kedua desa yang dilanda puting beliung, yakni di Desa Temulus, Kecamatan Mejobo dan Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bergas Kudus Catursasi Penanggungan di Kudus, Selasa.

Berdasarkan data sementara, kata dia, jumlah rumah rusak di Desa Temulus sebanyak 41 rumah, sedangkan Desa Karangrowo sebanyak delapan rumah.

Mayoritas kerusakannya, berupa genteng rumah yang berjatuhan karena diterjang angin kencang sehingga warga membutuhkan genteng pengganti dengan jumlah bervariasi.

Baca juga: Masyarakat Kudus diminta waspadai puting beliung
Baca juga: Puting beliung rusak rumah warga di Garut
Baca juga: Puting beliung hantam Pulau Sebatik sejumlah rumah rusak


"Ada pula rumah warga yang mengalami kerusakan hingga bagian reng dan usuknya yang patah akibat kencangnya tiupan angin," ujarnya.

Peristiwa angin puting beliung hari ini (12/11), untuk Desa Temulus terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, sedangkan di Desa Karangrowo terjadi pukul 16.00 WIB.

Ia meminta masyarakat untuk mewaspadai ancaman puting beliung karena pengalaman sebelumnya, setiap pergantian musim dari musim panas menuju musim hujan sering kali terjadi puting beliung.

Kasus sebelumnya juga melanda Desa Glagah Waru dan Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kudus pada Jumat (9/11) pukul 17.30 WIB.

Akibat peristiwa puting beliung tersebut, terdapat 16 rumah warga di dua desa mengalami kerusakan secara bervariasi dengan dominasi kerusakan pada bagian atap karena gentengnya terjatuh akibat diterjang angin kencang. 

Baca juga: 57 kali puting beliung terjadi selama Oktober
Baca juga: Tiga rumah di Langkat rusak diterjang angin kencang
Baca juga: Puting beliung sebabkan 12 bangunan di Majalengka rusak

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019