Di usia yang akan genap 16 tahun, AXA Mandiri terus berbenah diri, meningkatkan kualitas produk perlindungan asuransi, layanan kepada nasabah, karyawan, hingga tenaga pemasar untuk dapat memberikan perlindungan yang komperehensif kepada masyarakat.
Jakarta (ANTARA) - PT AXA Mandiri akan menggenjot bisnis perlindungan asuransi jiwa dan kesehatan dengan porsi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan produk investasi.

"Salah satu strategi penting AXA Mandiri yang diterapkan pada 2019 yaitu meningkatkan kinerja produk proteksi dan kesehatan kepada nasabah termasuk melalui pendekatan digitalisasi," kata Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo G. Kusuma kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Handojo mengatakan pada kuartal III-2019, kinerja produk perlindungan asuransi jiwa dan kesehatan meningkat menjadi 50 persen dari total pendapatan bisnis atau polis baru di tahun 2019. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu sebesar 36 persen.

"Dengan demikian, tentunya dapat dikatakan bahwa kesadaran para nasabah kami akan produk proteksi AXA Mandiri semakin meningkat," ujar Handojo.

Perusahaan patungan antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (51 persen) dan AXA Group Prancis (49 persen) ini juga mencatatkan kinerja keuangan yang cukup baik. Hingga kuartal III-2019 AXA Mandiri membukukan premi bruto (Gross Weighted Premium/GWP) sebesar Rp6,9 triliun. Angka itu naik 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Taspen serahkan manfaat THT kepada mantan Jaksa Agung

Sementara itu aset AXA Mandiri mencapai Rp30,2 triliun, naik 9 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. "Profit per kuartal III 2019 juga naik 10 persen dan RBC tercatat 525,2 persen dan jauh di atas batas aman yang ditentukan oleh OJK," kata Handojo yang didampingi oleh Direktur Kepatuhan Rudi Kamdani serta Komisaris Utama AXA Mandiri Agus Haryoto Widodo.

Capaian positif tersebut, menurut Handojo, merupakan hasil kinerja optimal dari sumber daya perusahaan untuk terus mengokohkan posisi AXA Mandiri sebagai pemimpin pasar asuransi jiwa di jalur bancassurance nasional.

"Di usia yang akan genap 16 tahun, AXA Mandiri terus berbenah diri, meningkatkan kualitas produk perlindungan asuransi, layanan kepada nasabah, karyawan, hingga tenaga pemasar untuk dapat memberikan perlindungan yang komperehensif kepada masyarakat," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama AXA Mandiri Agus Haryoto Widodo memberi apresiasi atas kinerja positif AXA Mandiri yang mampu terus beradaptasi dan berinovasi dalam persaingan bisnis yang semakin ketat sehingga mampu mencetak pertumbuhan yang sehat dengan laba bersih lebih dari Rp940 miliar pada tahun 2018.

Menurut Agus Haryoto, AXA Mandiri saat ini menjadi salah satu kontributor profit terbesar di antara anak perusahaan Mandiri Group. "Oleh karena itu, Bank Mandiri akan terus mendukung pertumbuhan bisnis AXA Mandiri," kata Agus.

Baca juga: JKN-KIS jadi contoh asuransi sosial tingkat internasional

Ke depan, Agus berharap manajemen AXA Mandiri mampu menjaga konsistensi pertumbuhan dengan terus mencari potensi pasar yang belum tergarap, sambil terus menjaga kepercayaan dan kenyamanan nasabah eksisting.

"Penetrasi asuransi yang masih rendah dan peluang pasar, khususnya nasabah Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri, masih bisa digarap lebih jauh. Kebutuhan perencanaan keuangan dan perlindungan nasabah selalu berubah dan meningkat. Hal ini dapat menjadi momentum yang baik bagi AXA Mandiri untuk terus berkembang, melalui inovasi dan pendekatan-pendekatan yang tepat," tambah Agus.
 

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019