Penajam (ANTARA) - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, masih membutuhkan tiga pos untuk menanggulangi bencana kebakaran di daerah itu.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Yogyana, saat ditemui, Selasa, mengatakan saat ini baru ada tujuh pos dengan personel serta peralatan yang memadai untuk mengantisipasi bencana kebakaran.

"Saat ini posko yang sudah didirikan untuk menanggulangi kebakaran di wilayah Penajam Paser Utara, baru ada tujuh," ungkapnya.

Juga baca: Di Kalsel pembakaran lahan masih terjadi meski masuk musim penghujan

Juga baca: 131 titik panas terdeteksi di Kalimantan Selatan

Tujuh pos penanggulangan kebakaran tersebut tersebar di empat kecamatan, tiga pos di Kecamatan Penajam, satu pos  di Kecamatan Waru dan Babulu, serta dua pos di Kecamatan Sepaku.

Namun dengan cakupan wilayah yang cukup luas mencapai 3.333 kilometer persegi, menurut Yogyana, instansinya masih memerlukan tambahan pos penanggulangan kebakaran di tiga lokasi.

Idealnya di Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut ia, minimal terdapat 10 pos tanggap darurat sebagai antisipasi kebakaran di daerah itu.

"Tiga pos  penanggulangan kebakaran rencananya akan dibangun di wilayah pesisir seperti di Jenebora dan Gersik. Pembangunan pos penanggulangan kebakaran di wilayah Penajam Paser Utara itu akan dikaji pada 2020," kata Yogyana.

"Setiap pos rata-rata diisi sebanyak 10 hingga 15 personel dengan dilengkapi peralatan yang memadai untuk antisipasi bencana kebakaran," tambah dia.

Pembangunan sarana baru penanggulangan kebakaran dan pemenuhan SDM, katanya, memerlukan biaya cukup besar, sehingga perlu ada kajian.

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019