Phnom Penh, Kamboja (ANTARA) - Kamboja telah membebaskan pemimpin oposisi Kem Sokha dari tahanan rumah lebih dari dua tahun setelah ia ditangkap dan dituduh melakukan pengkhianatan.

Tapi ia tetap dilarang terjun ke dunia politik dan meninggalkan negeri itu, kata satu pengadilan Kamboja pada Sabtu (9/11).

Baca juga: Sikapi oposisi, Dubes Kamboja tegaskan perlindungan kedaulatan negara

Keputusan terkait Kem Sokha itu dilakukan sehari setelah Sam Rainsy, pendiri besarma Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP), yang kini dilarang, terbang ke Malaysia dari Paris, yang ia jadikan tempat pengasingan, dengan tujuan pulang ke Kamboja.

Baca juga: PBB: Kamboja sasar 140 tokoh oposisi untuk dibungkam

Kota Praja Phnom Penh mengatakan di dalam satu pernyataan Kem Sokha dapat keluar dari rumahnya, tapi ia tak boleh terlibat dalam kegiatan politik atau meninggalkan negeri tersebut.

"Berdasarkan ketentuan baru, ia bisa pergi ke mana saja tapi tak bisa meninggalkan Kamboja ... Ini diputuskan karena ia telah bekerja sama dengan pemerintah," kata Juru Bicara Kementerian Kehakiman Chin Malin kepada Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad.

Baca juga: PM Prayuth Chan-ocha mungkin tak izinkan Sam Rainsy masuk Thailand

Sumber: Reuters

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019