Wamena (ANTARA News) - Para pasien yang terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya,Provinsi Papua khusus di Bangsal II mengeluhkan pelayanan yang minim akibat keterbatasan sarana dan prasarana kesehatan di rumah sakit itu. Kamar mandi, cuci dan kakus (MCK) rusak berat dan belum diperbaiki sehingga para pasien sangat sulit membuang air sekaligus merasa tidak nyaman akibat bau kotoran yang menyengat. Salah seorang pasien, Daniel Yikwa di Wamena, Kamis mengakui kalau MCK di Bangsal II rusak berat, sehingga dirinya dan pasien lainnya tidak mandi dan membuang air di tempat itu. Kondisi demikian memaksa para pasien di Bangsal II RSUD Wamena terpaksa lari ke luar areal RSUD dan menumpang rumah keluarga atau kenalan dekat untuk membuang air atau mandi. Menurut Jikwa, para perawat dan pegawai rumah sakit setempat telah mengetahui kondisi MCK yang rusak seperti terjadi penyumbatan kotoran, namun mereka pun tidak dapat berbuat apa-apa selain pasrah pada kebijakan pimpinan rumah sakit itu. Selain terjadi kerusakan MCK, banyak tempat tidur pasien tidak memiliki seprei, bantal dan ada pula tempat tidur yang hampir patah. Tembok bangsal di RSUD ini pun penuh dengan bekas ludah sirih pinang dan rumput liar tumbuh di depan kamar pasien. Lantai rumah sakit dan beberapa bagian dinding RSUD itu sudah retak-retak sehingga banyak pasien yang sedang terbaring di tempat tidur merasa cemas ketika melihat kondisi dinding rumah sakit seperti itu yang sewaktu-waktu dapat roboh jika terjadi gempa bumi. Air bersih pun tidak lancar mengalir di rumah sakit ini sehingga para petugas di rumah sakit ini tidak dapat membersihkan lantai atau mencuci perlengkapan tidur para pasien. Kepala RSUD Wamena ketika hendak dikonfirmasi, tidak berada di tempat malahan menurut beberapa perawat kesehatan, pimpinan mereka sudah lebih dari seminggu tidak berada di Wamena.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008