Ini merupakan penghargaan yang luar biasa, sekaligus penghormatan besar atas kinerja terbaik yang sejak awal terus dikedepankan Rekind.
Jakarta (ANTARA) - PT Rekayasa Industri (Rekind), perusahaan EPCC (Engineering, Procurement, Construction, Commisioning) nasional yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali meraih penghargaan bergengsi dengan memboyong tiga penghargaan sekaligus di ajang BUMN Branding & Marketing Award 2019.

Siaran pers PT Rekind yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan perusahaan dianugerahi penghargaan untuk tiga kategori yaitu The Best Brand Strategy, Bidang Usaha Energi, serta Kawasan dan Pariwisata.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Djoko Sasono, sekjen Kementerian Perhubungan kepada Direktur Utama Rekind Yanuar Budinorman.

Rekind juga dianugerahi penghargaan untuk kategori Corporate Marketing bidang International Sales Marketing. Penghargaan ini diterima Direktur Komersil Rekind, Qomaruzzaman yang diberikan oleh TM Budi Haryono, Guru Besar Univeristas Kristen Krida (Ukrida) Wacana.

Baca juga: BGR Logistics raih penghargaan pada BUMN Branding & Marketing Award

“Ini merupakan penghargaan yang luar biasa, sekaligus penghormatan besar atas kinerja terbaik yang sejak awal terus dikedepankan Rekind,” kata Qomaruzzaman usai menerima penghargaan di Ballroom Hotel The Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa.

Qomaruzzaman juga dinobatkan sebagai salah satu penerima penghargaan CMO Marketing Performance atas kiprahnya dalam upaya mengembangkan strategi di bidang usaha Rekind. Penghargaan ini disematkan oleh Rhenald Khasali selaku Ketua Dewan Juri BUMN Branding And Marketing Award 2019 dan Guru Besar FEB UI.

Sebagai perusahaan yang tengah memperluas pangsa pasarnya dan meningkatkan skala proyek yang ditangani, diakui Qomaruzzaman, Rekind menerapkan strategi diferensiasi yang mampu menghasilkan kualitas kinerja yang lebih baik, di antaranya dengan membangun rantai pasokan yang kuat dan mengembangkan kekuatan SDM sehingga mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi serta manajemen perusahaan yang andal.

Rekind, tambahnya, juga memiliki keanekaragaman produk usaha yang terlahir dari bagian transformasi bisnis perusahaan melalui penguatan internal, terutama setelah melakukan perubahan bentuk Strategic Business Unit (SBU) menjadi Marketing Unit dan Operation Unit.

Baca juga: Pelindo IV raih tiga "BUMN Branding & Marketing Award 2019"

Melalui komitmen ini, Rekind terus dipercaya baik oleh perusahaan nasional maupun regional untuk mengeksekusi proyek-proyek skala besar dengan kompleksitas tinggi. Di antaranya, RDMP Project RU-V Balikpapan, Gas Processing Facility (GPF) Lapangan Jambaran-Tiung Biru (J-TB) milik Pertamina EP Cepu. Rekind juga dipercaya mengerjakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh milik PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap milik PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD).

Guna membangun tim proyek yang solid dan memiliki daya saing tinggi, Rekind selalu meningkatkan kerjasama dengan beberapa perusahaan global yang reputasinya sudah dikenal di mancanegara.

Namun demikian, persaingan bisnis di bidang EPCC dewasa ini semakin ketat, baik yang datang dari perusahaan dalam negeri maupun asing. Untuk menyikapi dinamika demikian, Rekind berkomitmen untuk terus berinovasi dan selalu meningkatkan kompetensi seluruh insan perusahaan agar lebih berdaya saing.

"Tidak hanya itu, untuk bisa menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan, manajemen tidak hanya fokus pada proyek yang dikerjakan tetapi juga berinvestasi di sejumlah proyek, antara lain pembangkit listrik dan industri biofuel," tambah Direktur Utama Rekind Yanuar Budinorman.

Rekind, lanjutnya, terus berupaya meningkatkan kontribusi kepada negara. Satu di antaranya dengan merumuskan desain pabrik biomassa yang akan dipatenkan sebagai hak cipta milik Rekind.

“Melalui komitmen ini, Rekind terus dipercaya baik oleh perusahaan nasional maupun regional untuk mengeksekusi proyek-proyek skala besar dengan kompleksitas tinggi, “ ujar Yanuar.

Baca juga: Bulog raih dua penghargaan dalam Branding and Marketing Award 2019

Meski demikian, desain itu dapat digunakan oleh seluruh pihak sebagai tolak ukur dalam pembangunan pabrik biomassa yang efisien.
Selama 38 tahun Rekind mampu menyelesaikan 146 proyek pembangunan fasilitas produksi di bidang Minyak dan Gas Bumi (Migas), Petrokimia, Mineral, Infrastruktur dan Pembangkit Listrik baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"Namun untuk bisa menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan, manajemen tidak hanya fokus pada proyek yang dikerjakan tetapi juga berinvestasi di sejumlah proyek, antara lain pembangkit listrik, gas dan industri biofuel," katanya.

Petrokimia merupakan unit bisnis yang pertama kali berdiri di Rekind, dari total 14 Pabrik Pupuk Urea yang terdapat di Indonesia, 9 di antaranya dibangun oleh Rekind. Kesembilan Pabrik tersebut adalah Asean Aceh Fertilizer Plant, POPKA Urea IV, Pupuk Kaltim-3, Pupuk Kaltim-4, Pusri IB, Pusri IIB, Kujang IB, Pupuk Iskandar Muda (PIM) 1, dan PIM 2. Proyek Petrokimia di lingkup Asia Pasifik di antaranya adalah Asean Bintulu Fertilizer, Brunei Methanol, Sabah Ammonia Urea (Samur, Malaysia) dan NPK Fertilizer Malaysia.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019