Pasuruan (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjenguk korban akibat atap kelas roboh di SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur, yang menewaskan seorang pelajar serta seorang pengajar di SDN setempat.

"Yang menjadi perhatian adalah pelayanan psikososial kepada korban. Saya kira itu yang perlu dilakukan," katanya usai menjenguk korban di RS dr Soedarsono, Kota Pasuruan, Selasa.

Ia telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur jika memang ada korban yang harus mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit dr Sutomo di Surabaya.

"Saya kira kalau masalah medis, sudah ada Kepala Dinas Kesehatan Jatim disini," katanya.

Baca juga: Polda Jatim ambil alih penanganan kasus atap sekolah ambruk

Baca juga: Polda Jatim kirim tim labfor identifikasi penyebab atap sekolah ambruk

Baca juga: Polisi Pasuruan olah TKP atap sekolah ambruk


Dirinya juga memerintahkan jangan sampai ada korban yang dipungut biaya atas peristiwa ambruknya sebagian atap sekolah tersebut.

"Jangan sampai (ada) pungutan kepada korban," katanya.

Khofifah Indar Parawansa sampai di Kota Pasuruan sekira pukul 15.30 WIB. Gubernur Jatim itu kemudian menyambangi 6 siswa yang dirawat di RS dr Soedarsono, Kota Pasuruan.

Satu per satu korban didatangi dan diajak berbincang oleh Khofifah. Ia juga menghibur para siswa yang terbaring di ranjang Rumah Sakit ini.

Sebelumnya, sebanyak dua orang meninggal dunia, terdiri dari satu siswa dan guru serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka akibat ambruknya atap di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa pukul 08.30 WIB.

Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B.*

Baca juga: Atap kelas SD 2 Cijolang di Garut runtuh

Baca juga: Disdik Cirebon jamin biaya pengobatan korban sekolah ambruk

Baca juga: Seratusan siswa di Cianjur belajar di bawah ancaman atap ambruk

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019