Gresik (ANTARA) - Pendekar Pencak Silat Pulau Bawean diharapkan tak hanya jadi pengawal Islam namun juga menjadi pengawal Pancasila di Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

 

Harapan itu disampaikan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Jazilul Fawaid dalam kunjungannya ke Bawean sekaligus menyambut Hari Santri Nasional.

 

"Saya berharap pendekar silat di Bawean menjadi pengawal Islam sekaligus pengawal Pancasila," ujar Jazilul dalam kunjungannya ke Pulau Bawean Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu.

Baca juga: Wakil Ketua MPR nilai calon Kapolri terpilih sosok ideal
Baca juga: Ketua MPR tegaskan demokrasi harus jamin hak sipil dan politik


 

Jazilul ingin agar pendekar pencak silat Bawean yang merupakan 100 persen pemeluk Islam, selain cinta agama Islam juga memiliki kecintaan kepada Negara dan Pancasila.

 

"Saya sebagai warga Bawean, cinta kepada pencak silat. Di Bawean itu pemudanya terkenal punya dua modal besar yaitu pintar mengaji, dan pintar silat. Mayoritas Islam, bukan berarti antiagama lain. Bukan radikal, menolak keberagaman. Membenarkan dirinya saja," ujar Jazilul.

 

Kehadiran pencak silat Bawean harus dapat membina pemuda Bawean dengan perekrutan bibit-bibit pendekar baru dari pemuda seluruh desa.


Jazilul juga ingin di Bawean diadakan kegiatan hari Silat Bawean minimal sekali dalam satu tahun kalender. Ia berjanji akan memenuhi kebutuhan pencak silat Bawean agar pemuda daerah itu dapat terdidik secara karakter.


Sebab, ia mengakui bahwa Pencak Silat Bawean selain membentuk jasmani dan rohani, juga membentuk nilai-nilai seperti kesetiaan, keberanian dan kelaki-lakian.


"Saya akan cari sponsornya. Supaya budaya kita terjaga. Silat Bawean ini tak kalah dari Karate, dari Tae Kwon do, dan lain sebagainya untuk dikembangkan dan dikenal di mancanegara," ujar Jazilul.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Kunjungan ke rumah calon pemimpin perlu dilestarikan

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019