Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menemukan cara untuk mencegah kanker nasofaring (area di atas tenggorokan dan di atas hidung) dengan resep sederhana, yakni "kacang mete".

"Kacang mete ini bukan kacang yang biasa kita makan, tetapi akronim dari Kurangi makanan berpengawet dan yang dibakar, Anti asap kayu bakar dan debu kayu, Cukup istirahat, Anti alkohol, No smoking, Gunakan masker saat berkendara, mengonsumsi buah dan sayur tinggi antioksidan, dan Teratur olah raga," kata Pascal Maulana Efendi, salah satu anggota yang menemukan resep kacang mete ala mahasiswa UMM tersebut, Senin.

Di Indonesia kanker nasofaring (Karsinoma Nasofaring) atau pertumbuhan sel abnormal bersifat ganas yang muncul pada daerah nasofaring (area di atas tenggorokan dan di atas hidung), merupakan kanker terbanyak ke-4 setelah kanker payudara, kanker serviks, dan paru-paru.

Baca juga: Penderita kanker tidak bisa dikatakan sembuh total menurut dokter

Selain faktor keturunan, faktor lainnya yakni ras Asia, kebiasaan merokok dan minum alkohol, sering mengonsumsi makanan pengawet dan makanan panggang (bakar), dan inveksi virus Epstein Barr.

Resep mencegah kanker nasofaring dengan Kacang Mete ini berhasil meraih Juara III Lomba Poster Publik dalam ajang Holistic 2019.

Holistic atau Halu Oleo Scientific Competition 2019 adalah kegiatan ilmiah tahunan yang diselenggarakan oleh MRC (Medical Research Club) Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo (FK UHO) yang tahun ini mengangkat tema tentang Optimalisasi Penanganan Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan.

Lomba ini diselenggarakan di FK UHO pada tanggal 25-27 Oktober 2019. Kompetisi bagi perguruan tinggi negeri dan swasta (PTN/PTS) ini diikuti seluruh mahasiswa aktif S1/D3 rumpun Ilmu Kesehatan.

Konsep presentasi yang ditampilkan adalah drama petani dan istrinya untuk menjelaskan gejala dan faktor risiko terjadinya, dilengkapi penampilan sosok dokter yang menjelaskan penyebab hingga pencegahan.

Persiapan yang dilakukan oleh Pascal dan kawan-kawannya difasilitasi LSO Scientific Medico (SM) berupa pelatihan pembuatan poster. Setelah lolos babak penyisihan, SM memberikan pelatihan penjurian internal untuk persiapan presentasi poster publik tersebut.

"Alhamdulillah, saya puas. Banyak ilmu dan pengalaman baru dan juga banyak pembelajaran dari penampilan delegasi yang lain yang bisa menjadi masukan bagi kami dalam mengikuti kompetisi berikutnya," kata Pascal.

Pascal Maulana Efendi tidak sendiri dalam mengikuti lomba poster tersebut. Pascal didampingi Yusfiana Zura Aniqah dan Hayin Nada Nabilah. Ketiganya ini memilih cabang lomba poster publik.

Mereka bertiga mengambil judul Cegah Ca Nasofaring dengan "Kacang Mete". Poster publik tersebut lolos 10 poster terbaik yang kemudian dipresentasikan di FK UHO Kendari.

Baca juga: Konsumsi ikan asin berlebihan bisa picu kanker nasofaring
 

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019