London (ANTARA News) - Harga minyak naik tajam pada Selasa waktu setempat, setelah anggota OPEC, Venezuela, yang mencemaskan penurunan harga belakangan ini, mengatakan pihaknya akan meminta kartel agar menyepakati pengurangan produksi dalam pertemuan mendatang pada September. Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman September, melompat 2,88 dolar menjadi 114,65 dolar AS per barrel, bangkit dari penurunan awal. Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk pengiriman Oktober menguat 2,65 dolar AS menjadi 114,60 dolar AS. "Pasar memberikan reaksi terhadap laporan bahwa OPEC akan mengurangi produksinya," kata Veronica Smart, seorang analis pada Pusat Informasi Energi di Inggris, kepada AFP. Venezuela akan mengusulkan pengurangan produksi pada pertemuan OPEC mendatang pada September, jika harga minyak terus menurun, kata Menteri Energi dan Perminyakan Venezuela Rafael Ramirez, Selasa. "Jika di pasar ada kecenderungan atau dinamika penurunan harga minyak, Venezuela akan mempertimbangkan kemungkinan penurunan produksi," kata Ramirez dalam sebuah rilis resmi pemerintah. "Ini posisi yang akan kami ambil pada pertemuan OPEC mendatang di Vienna pada September," tambah dia. Harga minyak turun ditutup menjadi 110 dolar AS pada awal Selasa, karena Topan Tropis Fay menghindari fasilitas produksi energi di Teluk Meksiko, sementara melemahnya data ekonomi AS memicu kekhawatiran bahwa permintaan di pasar minyak terbesar dunia itu akan melambat. Harga minyak telah turun signifikan sejak mencapai rekor tertinggi di atas 147 dolar AS bulan lalu. Namun, pada Selasa, masih hampir 15 persen lebih tinggi dibandingkan awal tahun lalu ketika harga minyak menembus 100 dolar AS untuk pertama kalinya. Sebuah konsultan energi Inggris terkemuka, CGES, pada Senin, mengatakan bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mungkin memutuskan mengurangi produksinya pada bulan depan, jika harga minyak turun di bawah 100 dolar AS. Harga minyak turun pada Senin sejalan dengan berkurangnya ancaman dari Topan Tropis Fay terhadap instalasi energi dan berita bahwa saluran pipa minyak Baku-Tbilisi-Ceyhan akan segera dibuka kembali. Fay pada Selasa menerjang Florida dengan angin keras dan mengakibatkan turunnya hujan pada awal Selasa, namun tidak menguat menjadi topan yang berpotensi membinasakan yang menakutkan para penduduk. Pusat Topan Nasional yang berbasis di Miami, mengatakan Fay, yang diklaim telah menewaskan 50 orang di Karibia akhir pekan lalu, akan berkurang kecepatannya dan bergerak ke Utara Rabu (20/8) besok serta memasuki Samudera Pasifik. Turki mengatakan Senin, pihaknya diperkirakan akan membuka kembali saluran pipa minyak Baku-Tbilisi-Ceyhan dalam beberapa hari ini setelah menyelesaikan perbaikan kerusakan akibat kebakaran. Saluran pipa Baku-Tbilisi-Ceyhan mulai digunakan pada 2006, dengan panjang 1.774-kilometer (1.109-mil) membawa minyak Azeri dari ladang-ladang di Laut Kaspia melalui Georgia ke pelabuhan Ceyhan, Mediterrania, Turki dengan kapasitas 1,2 juta barrel minyak mentah per hari. (*)

Copyright © ANTARA 2008