Jakarta (ANTARA) - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) menilai pemilihan Komjen Pol Idham Aziz sebagai calon Kapolri oleh Presiden Joko Widodo menunjukkan adanya regenerasi kepemimpinan Polri.

"Hasil kajian dan penelitian kami, idealnya calon Kapolri berasal dari Akpol 88. Biar terlihat ada regenerasi yang bagus dalam tubuh Polri. Presiden telah memilih orang yang tepat di waktu yang tepat," kata Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Hasibuan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Presiden Jokowi ajukan nama Idham Azis sebagai calon Kapolri

Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini mengatakan Idham Azis, alumni Akpol 1988, memenuhi syarat menjadi calon Kapolri untuk menggantikan Jenderal Polisi Tito Karnavian, alumni Akpol 1987, yang kini dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri.

Menurut dia, Idham saat menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal mampu mengimbangi kinerja Tito yang sudah banyak membawa perubahan dalam Polri.

Baca juga: DPR terima surat presiden terkait Idham Aziz pengganti Tito

Sebelum menjabat Kabareskrim, Idham pernah menjabat Kapolda Sulteng, Kadiv Propam Polri, dan Kapolda Metro Jaya.

"Pilihan Jokowi tepat dan kita apresiasi. Kini tinggal Idham mempersiapkan diri mengikuti uji kelayakan di Komisi III DPR RI," katanya.

Baca juga: Komjen Idham siapkan diri hadapi "fit and proper test"

Presiden Joko Widodo sudah mengirim surat ke DPR berisi usulan Idham Aziz sebagai calon Kapolri.

"Pengganti Kapolri adalah sudah kami ajukan juga hari ini ke DPR. Pak Idham Azis, Kabareskrim, ya satu saja," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

Idham memiliki pengalaman bidang reserse cukup panjang termasuk penangkapan buronan terorisme Dr Azahari di Batu, Jawa Timur. Dia akan menggantikan Tito, lulusan Akpol 1987.

Kasus terorisme besar yang pernah ditangani antara lain Bom Bali II (2005), mutilasi tiga siswa Poso (2005), Operasi Terorisme di Poso (2005–2007), Operasi Camar Maleo di Poso (2014–2016), dan Operasi Tinombala di Poso (2016).

Pewarta: Santoso
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019