"Demokrasi harus menjamin kapasitas rakyat untuk mengartikulasikan dan mengorganisasikan diri," kata Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengatakan demokrasi harus menjamin kapasitas rakyat untuk memperjuangkan hak-hak sipil dan politik serta ekonomi, sosial dan budaya tanpa represi dan intimidasi, baik dari aparatur negara maupun dari elemen-elemen kekerasan dalam masyarakat.

"Demokrasi harus menjamin kapasitas rakyat untuk mengartikulasikan dan mengorganisasikan diri," kata Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu.
Baca juga: Ketua MPR: Pancasila wajib masuk kurikulum semua jejang pendidikan

Ia mengatakan pengalaman bangsa Indonesia dan bangsa lain harus memberikan pelajaran bahwa perkembangan kehidupan yang sehat memerlukan keseimbangan antara negara dan masyarakat.

"Bila negara terlalu kuat dan masyarakat lemah, maka yang akan muncul adalah pemerintahan otoriter," katanya.

Sebaliknya, jika negara lemah dan masyarakat juga terlalu lemah, maka yang akan berkembang adalah anarki.

Dengan kehadiran negara yang kuat dan masyarakat yang kuat, ia berharap hal tersebut akan menumbuhkan rasa saling percaya antara masyarakat dan negara maupun antarelemen dalam negara.
Baca juga: Ketua MPR: Masyarakat rasakan manfaat dana desa

Dengan kepercayaan satu sama lain, Indonesia juga diharapkan menjadi negara yang lebih kredibel dan mampu mengatasi konflik-konflik dalam masyarakat.

"Itulah tantangan pembangunan politik ke depan yang harus menjadi prioritas semua pemangku kepentingan," katanya lebih lanjut.

Ia berharap presiden dan wakil presiden dapat sukses dalam menjalankan tugas konstitusionalnya serta sukses memimpin bangsa dan negara.

"Menjadikan Indonesia negara yang berdaulat, bermartabat dan berperan aktif dalam membangun peradaban bangsa," ujarnya pula.
Baca juga: Pelantikan Presiden, Jokowi ingin RI tidak terjebak rutinitas-monoton

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengambil sumpah jabatan di Gedung DPR/MPR dengan disaksikan oleh sekitar 17 kepala negara yang hadir dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih tersebut.

Acara pelantikan juga dihadiri oleh Pesiden Kelima Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono yang didampingi oleh Wakil Presiden saat itu Budiono.

Presiden Jokowi-Wapres Ma'ruf Amin memenangkan Pemilu 2019 mengalahkan pasangan kandidat presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan jumlah suara sebanyak 154.257.601.

Pewarta: Katriana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019