Teksas (ANTARA) - Jaksa penuntut Teksas pada Jumat (18/10) mengatakan mereka berusaha mengajukan tuntutan pembunuhan terhadap mantan petugas polisi Fort Worth yang menembak hingga tewas perempuan kulit hitam yang berusia 28 tahun di dalam rumahnya.

"Kami telah menyelesaikan kajian awal kasus ini, dan berdasarkan bukti kami bermaksud meminta Dewan Juri untuk mengajukan tuntutan pembunuhan terhadap Aaron Dean," kata Jaksa Pidana Distrik Tarrant County Sharen Wilson di dalam satu pernyataan. "Kami akan melanjutkan kasus ini dalam kapasitas hukum maksimum."

Jim Lane, pengacara yang mewakili Dean, belum menanggapi permintaan komentar, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Teksas hukum mati sosok supremasi putih yang bunuh pria kulit hitam

Dean, seorang petugas polisi kulit putih, menembak Atatiana Jefferson --lulusan pra-medis-- melalui jendela kamar tidurnya pada Sabtu dini hari lalu (12/10).

Ia mengundurkan diri pada Senin, dan kepolisian belakangan mengajukan tuntutan pembunuhan terhadap dia.

Dean (34) dan mitranya pergi ke rumah Tatiana Jefferson setelah seorang tetangga yang prihatin menghubungi polisi untuk memberitahu bahwa pintu depan rumah Tatiana terbuka.

Kepala Departemen Polisi Fort Worth Ed Kraus mengatakan Dean  dikirim untuk menyelidiki "pemberitahuan telepon mengenai pintu bangunan yang terbuka", situasi yang dapat berarti pintu dibiarkan terbuka secara tak sengaja atau dalam proses pencurian.

Tatiana Jefferson sedang main video games bersama kemenakannya yang berusia delapan tahun, Zion, ketika Dean tiba dan mengendap-endap ke sekeliling lewat belakang rumah, senjata di tangan, tanpa pemberitahuan, demikian surat perintah penangkapannya dan rekaman video di tubuhnya.

Baca juga: Petir sambar tangki minyak, akibatkan ledakan di Teksas

Tatiana Jefferson mendengar suara, mengambil senjatanya dari dompetnya dan mengarahkannya ke jendela kamar tidur, kata Zion kepada polisi, berdasarkan surat penangkapan.

Dean mengarahkan senternya ke jendela, dan mengatakan, "Angkat tangan, perlihatkan tanganmu", dan melepaskan tembakan satu detik kemudian, tanpa mengidentifikasi dirinya sebagai polisi, demikian rekaman video di tubuhnya.

Krauss mengatakan Dean melanggar serangkaian kebijakan polisi dan bisa dipahami mengapa Tatiana Jefferson mengeluarkan senjatanya dalam situasi semacam itu.

Pastur Fort Worth mengatakan pembunuhan tersebut bukan peristiwa terisolasi dan meminta campur-tangan federal untuk memeriksa departemen kepolisian, yang mereka katakan membuat negeri itu menghadapi penembakan yang melibatkan petugas.

Pemakaman Tatiana Jefferson dijadwalkan diadakan pada Sabtu pukul 14.00 waktu setempat tapi telah menghadapi keraguan sehubungan dengan perjuangan hukum keluarga, kata media setempat.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019