Langgur (ANTARA) - Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun menyatakan keprihatinannya atas kondisi infrastruktur serta pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat di wilayah Kei Besar.

"Yang namanya Kei Besar Utara Barat, Kei Besar Utara Timur, dan Kei Besar secara umum masih mengalami kesulitan," katanya di Langgur, Sabtu.

Thaher menyatakan dirinya bersama beberapa teman blogger dan wartawan dari Jakarta beberapa hari lalu melakukan "touring" dengan sepeda motor ke Kei Besar untuk melihat secara langsung kehidupan masyarakat di daerah itu.

"Cerita pahit dan getirnya kondisi di wilayah itu secara umum dapat kita rasakan ketika kami langsung mengunjungi masyarakat. Saya sudah cerita ke banyak orang baik di Malra, Maluku, maupun Jakarta, namun mereka seakan akan tidak percaya," kata Thaher.

"Karena itu saya sengaja mengajak teman-teman blogger maupun media dari Jakarta agar dapat menyampaikan pesan bahwa kita juga adalah bagian dari Indonesia yang perlu diperhatikan," katanya menambahkan.

Di Kei Besar, lanjutnya, para pelajar berjalan kaki berkilo-kilo meter untuk sekolah, belajar pada malam hari dengan pelita, belum lagi kondisi para guru serta kehidupan sosial dan ekonomi warga di daerah itu yang tidak sejahtera.

Baca juga: Unpatti digandeng Dinas Perikanan kaji potensi kelautan Kei Besar

PLN sudah sejak tiga tahun lalu hanya memasang tiang listrik sehingga warga harus mengandalkan pelita atau mesin genset untuk penerangan.

Jalan dan jembatan pun belum memadai, kebutuhan kesehatan maupun pendidikan masih minim, serta lainnya masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah.

Sehubungan dengan itu, Thaher menyatakan dirinya bertekad memperjuangkan agar masyarakat di Kei Besar bisa merasakan apa yang dirasakan oleh warga di ibu kota kabupaten, provinsi, Jakarta dan kota besar lainnya.

"Selaku bupati, sebagai orang yang memimpin daerah saat ini, saya bertanggung jawab, mudah-mudahan dalam sisa waktu ini saya dapat memenuhi harapan-harapan ini," katanya.

"Saya harap Kepala Negara atau Presiden agar dapat memperhatikan daerah ini. Kami tidak mengemis, tapi kami punya hak untuk diperhatikan dalam berbagai aspek pembangunan," katanya.

Baca juga: Potensi Bahari-Sosbud Kei Besar digali melalui Ekspedisi Zooxanthellae
 

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019