Jakarta (ANTARA) -
Bus Transjakarta keluaran Agen Pemegang Merek (APM) Zhong Tong dilengkapi sensor otomatis bahaya kebakaran, kata Senior Engineer Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), Rizky O.
 
"Bus ini dilengkapi indikotor 'additional' untuk memantau tingkat panas di ruang mesin itu kategori preventif (kebakaran)," katanya di Jakarta, Jumat.
 
Indikator tersebut dilengkapi bilangan angka yang memberitahukan suhu di dalam mesin.
 
Alat tersebut dipasang sebagai pengingat dini bahaya kebakaran apabila terjadi gangguan di ruang mesin bus.
 
"Yang biasanya ditakutkan adalah bahaya kebakaran kan. Jadi sekarang sudah dipasang indikator temperatur tersebut," ujarnya.

Baca juga: Penumpang Transjakarta tak sadar bus baru Zhong Tong beroperasi

Baca juga: Dishub DKI nyatakan tak bisa larang penggunaan Bus Zhong Tong

Baca juga: Bus Zhong Tong dipastikan layak digunakan
 
Pada bagian dalam mesin, kata dia, ditempatkan lima unit alat pemadaman api secara otomatis.
 
"Ada lima alat pemadam api ringan (apar) yang otomatis menyala ketika ada api di ruang mesin," katanya.
 
Saat terjadi kebakaran, kata dia, apar di ruang mesin bus gandeng Zhong Tong secara otomatis akan pecah dan mengeluarkan serbuk serupa bedak atau powder.
 
"Kenapa powder, karena apar disesuaikan dengan bentuknya juga. Karena kami bahan bakar gas dan listrik, makanya lebih baik pakai powder," ujarnya.
 
Bila alat tersebut berfungsi, pengemudi harus menepikan bus dan berhenti di lokasi aman.
 
"Terus langsung kita putuskan arus listrik. Jangan langsung dimatikan mesinnya, biarkan indikator bekerja secara otomatis agar apar berfungsi. Itu lah gunanya indikator," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019