Semarang (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia terus mengoptimalkan Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor fesyen.

"Pemerintah sudah dua tahun terakhir ini terus melakukan 'upgrading' terhadap balai-balai latihan kerja yang di bidang fesyen," kata Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri saat menghadiri kompetisi rancang busana berupa "Fashion Paradise 2019" yang diikuti puluhan perancang muda di BBPLK Semarang, Sabtu.

Menaker secara khusus mengapresiasi BBPLK Semarang yang dinilai unggul dalam melatih generasi muda sehingga menjadi desainer andal dengan karya-karya yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Baca juga: Pemerintah dorong industri fesyen untuk tingkatkan perekonomian

Menurut dia, BBPLK Semarang sudah berkembang dengan bagus, bahkan akhir bulan lalu ikut peragaan busana di Paris.

"Tentu ini semakin menumbuhkan optimisme bagi kita sehingga industri kreatif, khususnya fesyen bisa berkembang dan berkontribusi bagi perekonomian kita," ujarnya.

Menaker menyebutkan bahwa pihaknya mendorong BBPLK yang tersebar di Indonesia mempunyai kejuruan yang favorit.

"Balai latihan kerja yang di bawah Kemenaker, kita dorong satu atau dua kejuruan jadi favorit. Di Semarang fesyen teknologinya, di Bekasi animasi dan 'game', Medan nanti mungkin pariwisatanya," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Baca juga: Produk fesyen Bandung dipamerkan di pameran busana terbesar Asia

Dalam konteks fesyen, lanjut Menaker, generasi muda didorong tidak hanya menguasai tata cara produksi di bidang fesyen saja, tapi juga belajar berkreasi dan memasarkan karya-karyanya.

Menaker juga berharap masyarakat tidak menganggap sekolah vokasi menjadi pilihan kedua, namun jadi pilihan pertama.

"Saat ini semua orang tanpa melihat umur dan pendidikan bisa ikut berbagai pelatihan di balai-balai latihan kerja," ujarnya.
Baca juga: Kemenperin pacu perkembangan fesyen muslim di daerah
Baca juga: Desainer: Indonesia berpeluang jadi barometer "modest fashion"

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019